OPHI Summer School sebagai Wujud Kolaborasi Berkelanjutan FEB UI dan Universitas Oxford

OPHI Summer School sebagai Wujud Kolaborasi Berkelanjutan FEB UI dan Universitas Oxford

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (4/8/2022) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bekerja sama dengan OPHI Universitas Oxford menggelar “OPHI Summer School 2022: Multidimensional Poverty Measurement and Analysispada 1 – 13 Agustus 2022.

Summer School 2022 beroperasi di 3 zona waktu untuk menyatukan peserta. Mereka akan melalui sesi pengajaran tatap muka di Auditorium Gd. Departemen Manajemen dan sesi kelompok kerja di Ruang Pascasarjana Ruang 401 dan 402, Kampus FEB UI Depok.

Pada minggu pertama, peserta belajar tentang penerapan metode Alkire Foster (AF) dan langkah merancang Multidimensional Poverty Index, topiknya meliputi keputusan normatif, pendekatan kemampuan, serta data dan indikator. OPHI menggunakan pendekatan kapabilitas Amartya Sen sebagai alat nyata untuk menginformasikan kebijakan dan mengurangi kemiskinan.

Sekilas Tentang OPHI Universitas Oxford

Oxford Poverty and Human Development Initiative (OPHI) merupakan pusat penelitian dan kebijakan ekonomi dalam Oxford Department of International Development di Universitas Oxford. Berdiri pada 2007, kini pusat OPHI dipimpin oleh Prof. Sabina Alkire.

Kehadirannya bertujuan membangun dan memajukan kerangka metodologis dan ekonomi yang lebih sistematis. Dengan harapan nantinya mengurangi kemiskinan multidimensi, yang didasarkan pada pengalaman dan penanaman nilai di masyarakat.

Tim OPHI dibimbing oleh Profesor Sudhir Anand, Profesor Amartya Sen, dan Profesor Frances Stewart terus berupaya terlibat untuk meraihnya melalui kegiatan dan kolaborasi di seluruh dunia, di antaranya penelitian, publikasi, pengujian survei, pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif, penyusunan kebijakan, pendampingan, dan pelatihan (kursus).

OPHI Summer School

Pada kegiatan kursus, OPHI terhitung telah 2 (dua) kali menggelar Summer School di Kampus Universitas Indonesia. Selain Indonesia, OPHI sejak 2008 turut menjalin kolaborasi berkelanjutan dengan berbagai universitas di berbagai negara, yakni:

  • 2022 Summer School (Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia)
  • 2021 Summer School (online)
  • 2020 Summer School was cancelled on account of Covid-19 pandemic.
  • 2019 Summer School (Mexico City, Mexico)
  • 2018 Summer School (Oxford, UK)
  • 2017 Summer School (Marrakesh, Morocco)
  • 2016 Summer School (Beijing, China)
  • 2015 OPHI Summer School (Georgetown University, Washington D.C., USA)
  • 2014 OPHI Summer School (University of Oxford, Oxford, UK)
  • 2013 OPHI Summer School (George Washington University, Washington D.C., USA)
  • 2012 OPHI Summer School (Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia)
  • 2011 OPHI-HDCA Summer School (Delft University of Technology, Delft, Netherlands)
  • 2010 OPHI Summer School (University of Jordan, Amman, Jordan)
  • 2009 OPHI-HDCA Summer School (Pontifical Catholic University of Peru, Lima, Peru)
  • 2008 OPHI-HDCA Summer School (Institute for Human Development, New Delhi, India)

Melalui kursus ini, harapannya para peserta dapat menerima ilmu baru terkait 4 fokus utama pada bidang kemiskinan. Pertama, memperluas pengukuran kemiskinan. OPHI mengembangkan dan menerapkan pengukuran multidimensi dari kemiskinan, kesejahteraan, dan ketidaksetaraan. Langkah tersebut melampaui pendekatan 1 (satu) dimensi tradisional untuk memasukkan dimensi seperti standar hidup, pendidikan, kesehatan, kualitas kerja, dan dimensi yang lebih inovatif.

Kedua, memperbaiki data kemiskinan. OPHI mengembangkan alat untuk mengukur lima dimensi yang hilang dari data kemiskinan yang sebagian besar telah diabaikan dalam studi kemiskinan internasional hingga saat ini, yaitu kualitas kerja, keamanan fisik, kemampuan untuk berjalan tanpa rasa malu dan penghinaan, pemberdayaan, psikologis kesejahteraan, dan isolasi sosial.

Ketiga, membangun kapasitas. OPHI menjalankan kursus akademik dan program pelatihan teknis tentang kemiskinan multidimensi dan pembangunan manusia. Bekerja sama dengan universitas, pemerintah, pembuat kebijakan, lembaga pembangunan, dan lembaga penelitian lainnya.

Terakhir, kebijakan yang berdampak. Metodologi OPHI telah diadopsi oleh pembuat kebijakan, termasuk pemerintah nasional dan laporan United Nations Development Programme Human Development. (mh)