Pentingnya Riset Mengenai Pasar dan Konsumen Bagi Pengusaha Start-Up

Pentingnya Riset Mengenai Pasar dan Konsumen Bagi Pengusaha Start-Up

 

Melva Costanty – Humas FEB

JAKARTA – Ide untuk memulai bisnis sering disertai dengan pertanyaan, ‘Laku nggak ya?’. Jika bisnis tidak berjalan seperti yang diharapkan, maka pertanyaan berikutnya adalah ‘Apa yang salah?’. Bisa jadi satu hal yang terlewat dalam mempersiapkan bisnis adalah melakukan riset mengenai pasar dan konsumen.

Perusahaan rintisan atau lebih dikenal dengan start-up company sedang menjamur belakangan ini. Digitalisasi juga mendukung pertumbuhan perusahaan rintisan ini. Seiring dengan banyaknya start-up yang berkembang di Indonesia, sayangnya tidak banyak juga yang bertahan. Salah satu alasannya adalah tidak mengenal konsumen dan pasarnya dengan baik. Riset mengenai konsumen menjadi penting untuk bisa menyesuaikan dan menentukan strategi yang perlu dibuat agar perusahaan bertahan dan berkembang. Wawasan dan mengenai pasar dan konsumen ini dibagikan oleh Tuhu Nugraha Dewanto, Internal Advisor on Digital Marketing di Auditorium Lt. 3, Gd. Prof. Wahjudi Prakarsa, Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Kampus Salemba (05/10/19).

Dalam memulai bisnis, sebaiknya dipertimbangkan 3 unsur untuk menentukan inovasi atau ide yang paling bernilai. Hal ini disebut Costumer Centric Design. “Ketika Anda mencari peluang bisnis. peluang bisnis yang ideal itu merupakan gabungan antara 3 hal. Pertama, Feasible, bisa dilakukan. artinya Anda punya kapasitas, capability utk melakukan itu. Kedua bicara ttg desirable. Kalian mau produk itu atau nggak. Orang lain mau produk itu atau nggak? Produknya ideal, tapi tidak ada yang membutuhkan atau tidak mau membayar untuk itu? Nggak akan jadi bisnis. Ketiga adalah viable, artinya dalam jangka panjang ini ada pasarnya nggak hanya ikut tren doang. Nggak hanya setahun dua tahun udah habis, tapi berapa lama dia bisa bertahan?” ujar Tuhu.

Setelah itu, costumer centric design dapat dilanjutkan dengan memetakan konsumen melalui metode Emphaty Map, Marketing Persona dan Costumer Journey. Hasil yang didapatkan melalui consumer centric desain divalidasi ke konsumen melalui survei, wawancara dan landing page. Tak kalah penting, menentukan harga produk juga perlu diperhitungkan dengan baik dengan mengukur pasar (market sizing) “Seberapa banyak orang mau membayar produk itu? Ada 2 metode, bottom up dan top down. Bottom up mengukur data harga retail. Top down datang dari data konsumen. Penerapan metode ini tergantung industrinya dan data yang tersedia seperti apa.”

 

 

 

 

 

 

Selain menyampaikan materi, peserta juga berdiskusi mengenai hal yang membuat mereka ragu untuk melulai bisnis hingga tantangan yang dihadapi dalam bisnis yang mereka sedang dijalankan. Kegiatan ini merupakan kuliah umum bertema “Consumer Research & Market Sizing for Startup” yang diadakan oleh Magister Manajemen. peserta dalam kegiatan ini merupakan mahasiswa pascasarjana, sebagian diantara mereka adalah pelaku bisnis pemula dan berencana akan memulai bisnis. (des)