Lembaga Demografi FEB UI Rayakan Hari Jadi ke-55 Tahun dengan Konsep Pakaian Nasional

Lembaga Demografi FEB UI Rayakan Hari Jadi ke-55 Tahun dengan Konsep Pakaian Nasional

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) memperingati Hari Jadi ke-55 tahun dengan konsep pakaian nasional Kebaya bagi wanita dan batik bagi pria yang berlangsung di ruang Kartono Gunawan, LD, pada Kamis (1/8/2019).

Kepala Lembaga Demografi FEB UI, Turro Selrits Wongkaren mengatakan keberadaan Lembaga Demografi saat ini sudah tidak seperti dahulu lagi. Dahulu, pusat kependudukan di Indonesia hanya LD atau mungkin bersama PSK UGM, namun sekarang posisinya sudah banyak.

“Menurut saya, itu adalah potret keberhasilan LD sebagai institusi. Selama 55 tahun, kita telah melakukan penelitian dan pelatihan pada begitu banyak orang. Melalui program-program pelatihan demografi, S-2 KK (sekarang MEKK), dan lainnya, LD telah membuat kependudukan menjadi bagian dari mainstream dan banyak orang tertarik melakukan penelitian demografi,” ucapnya.

Terlebih lagi setelah Bu Toening menyebutkan konsep bonus demografi yang sudah menjadi bagian dari percakapan masyarakat sehari-hari, dari Presiden, Menteri, akademisi hingga guru TK. Sudah jarang kita mendengar orang rancu antara demografi dan demokrasi. Karena penyebaran ide dan konsep tersebut, tidak mengherankan banyak lembaga lain yang sekarang juga menaruh perhatian pada demografi yang membuat LD seakan-akan hanya satu di antara sedemikian banyak.

Ini tentu tidak berarti LD melepaskan begitu saja posisi dan reputasi kita. Hanya saja, tantangan masa kini sudah berubah dibanding dengan dekade-dekade awal lembaga ini. Hal itu tidak dilakukan dengan merambah seluas mungkin ke arena-arena lain di luar kompetensi kita, melainkan justru perlunya menguatkan kompetensi di bidang demografi yang tradisional dan pada saat yang bersamaan masuk ke analisis yang secara tradisional bukan bagian kita.

Analisis transportasi online, tembakau, etnisitas, hak azasi manusia menjadi bagian analisis di LD bersama dengan analisis yang sering dianggap bagian dari pekerjaan kita seperti ketenagakerjaan, pendidikan, atau kesehatan. “Ini adalah era baru. Tapi saya percaya dengan bersama-sama, kita bisa membawa LD lebih kuat dan jaya. Dan juga menyejahterakan anggota keluarganya. Selamat Ulang Tahun LD ke-55 tahun,” tutupnya. (Des)