Desita Prabawati Ratnaningrum Kaji Currency Mismatch dalam Periode Sudden Stop di Indonesia

Desita Prabawati Ratnaningrum Kaji Currency Mismatch dalam Periode Sudden Stop di Indonesia

Melva Costanty – Humas FEB UIĀ 

DEPOK ā€“ Topik ā€œCurrency Mismatch Analysis Toward Sudden Stop Period in Indonesia (1990-2018)ā€Ā menjadi tema seminar regular yang diadakan oleh diadakan oleh Program Pascasarana Ilmu Ekonomi, Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Rabu (26/6/2019).

Dalam seminar kali yang diadakan di Ruang 406, Gedung Pascasarjana. FEB UI, Depok ini, Desita Desita Prabawati Ratnaningrum, mahasiswa PPIE membahas uji hubungan antara currency mismatch dan periode sudden stop di Indonesia, baik dalam faktor global maupun domestik. Periode yang diteliti dalam penelitian ini dimulai dari tahun 1990-2018.Ā Currency mismatch sendiri muncul sebagai akibat dari ketidakmampuan untuk melakukan pinjaman di pasar kredit internasional dalam bentuk mata uang domestik, sedangkan sudden stop merupakan penurunan aliran modal secara ekstrim.

Liberalisasi aliran modal menjadi latar belakang penelitian ini. Liberalisasi aliran modal memberikan dampak positif dan negatif terhadap perkembangan negara berkembang. Liberalisasi aliran modal memiliki beberapa manfaat diantaranya mendorong pertumbuhan ekonomi dan terjadinya consumption smoothing dan risk sharing, menyediakan tambahan likuiditas untuk membiayai tingkat insvestasi, meningkatkan penggunaan sumber produksi, peningkatan disiplin kebijakan makro-ekonomi. Namun, liberalisasi modal juga beresiko terhadap ketidakstabilan sistem keuangan di negara berkembang, terjadinya pembalikan aliran modal dalam jumlah masif dan sudden stop. Meskipun telah memperbaiki performa ekonominya, resiko sudden stop di negara berkembang tidak berkurang.

Hasilnya dalam penelitian ini ditemukan bahwa baik global dan domestik faktor mempunyai efek yang signifikan terhadap kemungkinan terjadinya sudden stop. Periode sudden stop cenderung meningkat setelah krisis global yang mengartikan perilaku gross capital inflows mismatch cenderung lebih rentan dibanding krisis global terdahulu.

 

Hasil lainnya menunjukkan bahwa currency mismatch memungkinkan terjadinya sudden stop di Indonesia melalui depresiasi mata uang, sehingga denominasi nilai mata uang luar negeri melalui hutang meningkat. Hal ini juga menunjukkan peningkatan eksport sangat penting untuk mencegah terjadinya sudden stop danĀ mengurangi ketergantungan berat terhadap hutang pada luar negeri. (Des)Ā