Investasi Pada Masa Anak-anak Atau Pengeluaran Pada Masa Tua?

Investasi Pada Masa Anak-anak Atau Pengeluaran Pada Masa Tua?

 

Melva Costanty – Humas FEB UI

Perubahan demografi merupakan perubahan dalam struktur usia. Adanya perubahan proporsi dalam 3 kategori penduduk, yaitu usia anak-anak, usia produktif dan usia lanjut mempengaruhi perekonomian. Jumlah usia pekerja meningkat dibandingkan usia anak-anak dibawah 14 tahun yang proporsinya menurun, sedangkan kelompok usia lanjut terus meningkat. Pada kelompok kategori usia produktif yang bisa bekerja, menabung dan membayar pajak, perlu dikaji lebih lanjut mengenai peraturan yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan dalam peluang perubahan demografi di tahun 2020-2040. Peraturan ini diharapkan berfokus dalam peningkatan kualitas pekerja.

Pada kenyataannya, Indonesia belum siap. Tidak seperti negara berkembang lainnya, Indonesia mengalami transisi demografi yang sangat pesat dalam 3 dekade (1970-2000). Anak-anak tumbuh memasuki usia produktif untuk bekerja, namun tidak mendapatkan pendidikan, kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Untuk rencana jangka panjang, dibutuhkan program pembangunan sumber daya manusia yang kuat untuk menggantikan pekerja-pekerja saat ini.

 

Investasi dalam perkembangan anak usia dini (early childhood development) sangat penting. Selain mengembangkan kemampuan kognitif, penanganan yang baik pada anak usia dini mengurangi resiko perkembangan yang tidak maksimal, seperti keterlambatan berbicara, pertumbuhan yang lambat, serta kurangnya kemampuan kognitif dan perkembangan emosional. Semakin bertambahnya usia, anak-anak tersebut beresiko tinggi untuk tidak dapat belajar dengan baik di sekolah, mendapatkan pendapatan yang sedikit saat dewasa, bahkan cenderung mempunyai perilaku sosial yang beresiko. Sebaliknya, anak-anak dengan nutrisi, kualitas pelayanan kesehatan, kebersihan dan sanitasi yang baik dan memadai meningkatkan kesempatan belajar. Interaksi melalui stimulasi dan pengasuhan dari (orang tua/keluarga) yang merawat meningkatkan kesempatan anak-anak tersebut kelak menjadi masyarakat yang produktif. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang sehat, pintar, produktif dan kompetitif dimulai dari usia dini, bahkan sejak dalam kandungan.

Pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh kelompok usia lanjut. Secara umum, kelompok usia lanjut juga mempunyai karakteristik tersendiri, seperti meningkatnya ketergantungan (pada orang lain) yang disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran untuk kesehatan, namun tidak mempunyai penghasilan, meningkatnya kebutuhan untuk perawatan dalam jangka panjang, serta meningkatnya kebutuhan perawat orang lanjut usia, yang dipengaruhi faktor anggota keluarga yang semakin sedikit. Pekerja berusia lanjut yang lahir sebelum tahun 1973, cenderung berpendidikan rendah dan tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan inovasi. Negara-negara berkembang mengalami masalah dengan berkurangnya tenaga kerja yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan ekonomi. Walaupun begitu, saat ini Indonesia masih mempunyai cukup banyak tenaga kerja. Dibutuhkan peraturan yang tepat untuk mempersiapkan generasi saat ini dan yang akan datang untuk dapat menjadi masyarakat yang produktif dan lebih mudah memasuki bursa kerja.

Perubahan demografi dan pengaruhnya terhadap transformasi ekonomi ini disampaikan oleh Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo dalam Kuliah Umum yang mengangkat tema ‘Demographic Change and (The Underlying) Economic Transformation’ di Ruang Kartono Gunawan, Lembaga Demografi, Lt. 3, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Kampus Depok (10/5). Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Magister Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh mahasiswa S2 tahun 2018 dan dosen. (des)