Era Digital Mengharuskan Industri dan Pendidikan Lakukan Inovasi untuk Tingkatkan Nilai Daya Saing

Era Digital Mengharuskan Industri dan Pendidikan Lakukan Inovasi untuk Tingkatkan Nilai Daya Saing

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Management Student Society (MSS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengadakan The 15th Marketing Insight Seminar and Training (MIST) dengan tema “Human-Centric Technology: Think Forward, Embrace Uncertainty, Deliver Growth’’ yang berlangsung di Auditorium Soeria Atmadja, Gedung Dekanat, Selasa (26/2/2019).

Dekan FEB UI, Prof. Ari Kuncoro memberikan sambutan pembuka dengan mengatakan di dunia bisnis yang sangat kompetitif ini, menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan yang berorientasi ke peningkatan nilai di masa depan untuk berinvestasi, berinovasi, dan beradaptasi kepada teknologi terbaru. Sangat krusial bagi pelaku bisnis untuk selalu menyesuaikan ritme agar tetap berada di dalam persaingan yang sangat ketat.

“Organisasi Mahasiswa FEB UI, MSS, menyelenggarakan Seminar MIST ke-15. MIST merupakan acara marketing terbesar yang diselenggarakan oleh mahasiswa di Indonesia, membawakan tema marketing teknologi mencakup mulai dari strategi dan operasional yang akan berdampak kepada lingkungan bisnis dan industri,” ucap Ari Kuncoro.

“Saya harapkan seminar ini dapat dijadikan sebagai wahana bagi para akademisi dan praktisi dalam bertukar pikiran tentang bagaimana marketing saat ini yang begitu dinamis dan penuh tantangan,” tutup Ari Kuncoro dalam sambutannya.

CEO Garuda Indonesia, Ari Askhara Teknologi menyampaikan bahwa teknologi sangat mudah dipelajari oleh manusia tetapi human capital sangatlah penting. Misalnya dalam film Facebook menceritakan bagaimana seseorang mengganti soal design thinking (dalam hal ini bukan memikirkan desain, namun mengerti suatu produk disukai publik).

“Garuda Indonesia selalu berinovasi dan bertransformasi dengan mengupdate teknologi, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan bersaing dengan industri penerbangan lainnya. Kami bukan hanya memindahkan seseorang dari satu tempat ke tempat lain, namun diimbangi juga dengan memberikan pelayanan terbaik. Itulah suatu produk unggulan dari Garuda Indonesia,” ujar Ari Askhara.

Danny Sondakh selaku Former Regional Sales Director SAP Success Factor and Independent Advisor menyambungkan Industri 4.0 bila dilihat dari segi waktu ialah ratusan tahun terhitung mulai industri 1.0. Salah satu contoh Industri 4.0, mengelola minuman kaleng bisa terselesaikan hanya dalam beberapa detik dengan adanya robotic di dunia industri.

“Perusahaan atau industri mulai berpikir cerdas sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini, seperti artificial intelligence, machine learning, internet of things, data analytics. Dari hal tersebut, perusahaan atau industri mulai memberikan pelatihan kepada karyawannya,” pungkas Danny Sondakh.

Gervasius Samosir selaku Partner of Solidiance menambahkan transformasi digital merupakan sebuah transformasi dari bisnis. Cara transformasi ini berbeda dengan yang lain, karena transformasi digital hanya merujuk pada perubahan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi digital sebagai pilarnya.

“Dampak dari transformasi digital yaitu investasi dalam dan pengembangan teknologi baru, pola pikir, dan model bisnis dan operasional untuk meningkatkan pekerjaan dan daya saing serta memberikan nilai baru dan relevan bagi pelanggan dan karyawan dalam ekonomi digital yang terus berkembang,” kata Gervasius Samosir.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara memberikan keynote speech bahwa di era digital metode pengajaran di dunia pendidikan tidak lagi mengandalkan belajar dari guru atau dosen, namun student diberikan soal yang berisi suatu masalah yang bisa dipecahkan secara berkelompok dan yang dicari ialah solusi. Hal ini untuk melatih student agar bisa menyelesaikan suatu masalah secara bersama atau individu dalam perusahaan.

“Pemerintah menargetkan digital talent scholarship di tahun 2018 dengan 1000 penerima beasiswa dan 960 lulus pelatihan. Sedangkan tahun 2019 dengan 25.000 penerima beasiswa dan 20.000 tersertifikasi,” jelas Rudiantara.

Pemerintah bersama parlemen sedang membahas undang-undang tentang keamanan data pribadi terhadap data pelanggan registrasi kartu prabayar. “Teknologi tidak bisa dibendung. Pemerintah khususnya Menkominfo saat ini perannya berubah bukan lagi regulator tetapi berubah menjadi fasilitator,” tutupnya. (Des)

 

 

 

 

 

 

 

 

Â