MPKP FEB UI Gelar Kuliah Umum dengan Pembicara dari Perancis

MPKP FEB UI Gelar Kuliah Umum dengan Pembicara dari Perancis

 

Saskia Ananda ~ Humas FEB UI

JAKARTA ─ Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Rural Changes and Welfare in the Long Run, Evidence from Household Data” yang berlangsung di Gedung MPKP, Kampus UI Salemba, pada Rabu (31/10/.2018).

Kuliah Umum ini disampaikan oleh Jérémie Gignoux, Ph.D., yang berasal dari Paris School of Economics (PSE) dan French National Institute for Agricultural Research (INRA). Dalam kesempatan kali ini Jérémie Gignoux menjelaskan penelitiannya mengenai Rural changes and welfare in the long run, evidence from household data dan benefit in the wake of disaster: long run effects.

Dalam penelitian ini Jérémie Gignoux memeriksa efek jangka panjang ekonomi individu dari serangkaian gempa bumi yang terjadi di pedesaan di Indonesia sejak 1985 menggunakan longitudinal individual-level data from large-scale household surveys. Ia juga mempresentasikan tentang earthquakes and the following aid and reconstruction dan expansion of new industrial palm oil plantations.

“Kerugian utama dari banyak bencana di daerah adalah dari segi physical assets. Kecemasan utama dari bencana ini, seperti poverty trap yang dapat bertahan dalam jangka panjang,” ucap Jérémie Gignoux.

Beberapa faktor pemulihan dari hal tersebut adalah stok aset milik HH dan infrastruktur publik disusun kembali jika tidak ada pengembalian yang meningkat secara lokal atau pasar keuangan yang berfungsi baik, pembaruan paksa modal dapat memacu adopsi teknologi baru dan lebih produktif, pemulihan suatu daerah dapat berkurang jika daerah yang terkena dampak menerima transfer bantuan dan infrastruktur bantuan eksternal.

Selain itu, Ia membahas mengenai expansion of new industrial palm oil plantations. Ekspansi minyak sawit sangat sulit untuk dipetakan hal ini disebabkan oleh banyaknya sumber namun tidak ada yang konsisten dan informasi yang terbatas.

“Produsen minyak sawit juga sulit diidentifikasikan dalam data dan lokasi kelapa sawit bersifat endogen. Solusi dari masalah ini adalah berkolaborasi dengan satellite data analyst dan mencari natural experiment,” tutupnya. (Des)