Pengaruh Kebijakan Pemerintah Terhadap Industri Berbasis Energi Terbarukan, Disertasi Menarik yang Dibahas oleh Dr. Fitria Astuti Firman Dalam Promosi Doktor

Pengaruh Kebijakan Pemerintah Terhadap Industri Berbasis Energi Terbarukan, Disertasi Menarik yang Dibahas oleh Dr. Fitria Astuti Firman Dalam Promosi Doktor

 

Nino Eka Putra – Humas FEB UI

DEPOK – Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan prosesi sidang terbuka Promosi Doktor Fitria Astuti Firman (1406650973) yang belangsung di gedung Pascasarjana, pada Selasa (10/7/2018).

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, Ph.D., dengan pembimbing, Prof. Dr. Ine Minara Ruky (Promotor), Rr Ratih Dyah Kusumastuti, Ph.D. (Ko-Promotor 1), Dr. Dr. Harris Turino Kurniawan (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Prof. Avanti Fontana, Ph.D. (Ketua Penguji), Dr. Hendra Iswahyudi, dan Sari Wahyuni, Ph.D.

Penulisan disertasi yang diangkat oleh Promovendus, berjudul ”Pengaruh Kebijakan Pemerintah Terhadap Inisiasi Proyek dan Implementasi: Penelitian Empiris Tentang Industri Energi Berbasis Energi Terbarukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk secara empiris menyelidiki pengaruh kebijakan pemerintah pada inisiasi proyek dan implementasi dalam industri pembangkit listrik berbasis energi terbarukan di Indonesia. Penelitian ini kritis dan termotivasi oleh dua faktor utama. Faktor pertama adalah celah teoretis. Ada kesenjangan pengetahuan dalam literatur manajemen. Pinto & Winch (2016) berpendapat bahwa masih ada “kotak hitam” pada hubungan antara kebijakan dan proyek pemerintah. Mereka berpendapat bahwa penelitian untuk menyelidiki hubungan diperlukan untuk memeriksa kotak hitam melalui perspektif manajemen strategis.

Studi ini menemukan bahwa penelitian sebelumnya pada kebijakan pemerintah dan proyek telah dilakukan kebanyakan dengan menggunakan perspektif ekonomi. Asumsi pada penelitian tersebut adalah bahwa pelaku bisnis akan mengambil peluang ekonomi ketika proyek menghasilkan manfaat. Namun, untuk mendapatkan manfaat tersebut, pelaku bisnis harus memahami bagaimana kebijakan pemerintah mempengaruhi proses inisiasi dan implementasi proyek.

Pinto & Winch (2016) berpendapat bahwa proses dapat diselidiki melalui pendekatan manajemen strategis. Faktor lain yang memotivasi penelitian ini adalah fenomena saat ini di mana proyek diperlukan sebagai kegiatan strategis dalam pembangunan infrastruktur dunia, termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pangsa energi terbarukan minimal 23% dalam bauran energi nasional pada tahun 2025.

Proyek pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan diharapkan dapat berkontribusi lebih banyak dalam mencapai target. Berdasarkan motivasi tersebut, penelitian ini mengintegrasikan tiga bidang utama penelitian di bidang manajemen sebagai berikut: (1) kewirausahaan; (2) manajemen strategis; dan (3) manajemen proyek. Berdasarkan tinjauan literatur, model dikembangkan yang terdiri dari enam variabel dan sepuluh hipotesis. Variabelnya adalah: (1) kebijakan pemerintah; (2) orientasi kewirausahaan; (3) akumulasi sumber daya dan akuisisi; (4) kapabilitas jaringan; (5) kemampuan manajemen proyek; dan (6) kinerja investasi yang dirasakan.

Model ini diuji dalam industri energi berbasis energi terbarukan, di mana Independent Power Producers (IPPs) bertindak sebagai unit analisis. Responden adalah direktur dan manajer IPP. Ada 122 IPPs berkontribusi dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner. Namun, hanya ada 117 kuesioner yang digunakan dalam analisis data. Hasil menunjukkan bahwa hanya tujuh hipotesis yang didukung oleh data.

Analisis menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah tidak mempengaruhi orientasi kewirausahaan, dan orientasi tidak mempengaruhi kemampuan manajemen proyek. Anehnya, kemampuan manajemen proyek tidak mempengaruhi kinerja investasi yang dirasakan. Akhirnya, penelitian masa depan diperlukan terkait dengan pengukuran kinerja, yang harus melibatkan pemangku kepentingan lainnya dalam proyek, dan masalah proyek spesifik untuk setiap sumber energi terbarukan. Studi masa depan juga diharapkan untuk menganalisis lebih lanjut peran kemampuan manajemen proyek dalam kinerja. Akhirnya, penelitian ini menyerukan studi komprehensif tentang IPPs menghadapi keterbatasan pada pasar monopsoni.

Dengan demikian, Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Fitria Astuti Firman dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil mendapat gelar Doktor yang ke-258 Kekhususan Ilmu Manajemen Stratejik. Selamat kepada Dr. Fitria Astuti Firman! (Des)