Penutupan OPHI Summer School 2022: Pameran Seni Budaya Indonesia dan Konser Musik di Makara Art Center UI

0

Penutupan OPHI Summer School 2022: Pameran Seni Budaya Indonesia dan Konser Musik di Makara Art Center UI

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (12/8/2022) Setelah dua minggu OPHI Summer School 2022: Multidimensional Poverty Measurement and Analysis dilaksanakan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) berkolaborasi dengan OPHI Universitas Oxford menutup kegiatan dengan pertunjukkan pameran seni dan konser budaya, bertemakan “A Glimpse of Indonesian Diversity: Reflection from The Arts and Culture to Support Indonesia’s G20 Presidency” yang berlangsung di Makara Art Center, Kampus UI, Jumat (12/8).

Acara ini turut dimeriahkan music performance yang dibawakan oleh Ary Sutedja (Pianist and Co-Founder JakArt Foundation), Devie Liana (Soprano), Reza Sjarfi (Pianist), Hyuntae Choi (Harvard Piano Society), dan Kendra dari FEB UI, serta dance performance oleh Kirey Ayu. Selain itu, featuring dengan Art Exhibition by JakArt, Sir Ilham Jambak and Ari Sumitro (Theatre), Paul Hartono (Tenor), dan Komunitas Tari Bali AyuBulan.

Pada opening remarks, Dekan FEB UI Teguh Dartanto, Ph.D., menyampaikan bahwa malam ini merupakan hari terakhir program Summer School 2022, ditutup dengan pameran seni dan konser budaya di Gedung Makara Art Center UI yang merupakan bagian dari komitmen FEB UI untuk menghormati keberagamaan di Indonesia. Selain itu, bagian dari upaya untuk mengubah dan memperkuat aspirasi FEB UI dalam membina pemimpin yang inklusif, relevan, dan bereputasi di masa depan.

“Saya mewakili Pimpinan FEB UI, mengucapkan terima kasih kepada Prof. Sabina Alkire (Co-Founder of AF Method, Director of OPHI, the University of Oxford) berserta tim dari Oxford University dan FEB UI yang sudah bekerja keras dalam mempersiapkan Summer School secara hybrid. Selain itu, terima kasih juga kepada seluruh peserta atas partisipasinya dari berbagai negara, baik yang hadir luring maupun daring. Sementara, bagi keluarga besar FEB UI, saya berharap acara ini dapat menimbulkan semangat dan inisiasi untuk menyelesaikan perjalanan AACSB. Selamat menyaksikan acara ini, semoga bisa menjadi kenangan untuk Anda semua,” ucap Teguh di akhir sambutannya.

Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Sabina Alkire Co-Founder of AF Method, Director of OPHI, the University of Oxford mengatakan pada tahun 1965 dari astronot luar angkasa Alexa Leonov mencerminkan bumi itu kecil, seperti bulan begitu menyentuh menutup rumah kita yang harus dipertahankan layaknya peninggalan suci. Berbicara dari stasiun luar angkasa internasional kepada para pemimpin 193 negara di New York, mereka sepakat untuk menetapkan tujuan pembangunan berkelanjutan bagi bumi.  Pada September 2015, Kepala Negara dari seluruh dunia berkomitmen untuk mencapai 17 tujuan pembangunan berkelanjutan dalam 15 tahun ke depan, termasuk mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya.

Menurut Prof. Sabina, berkat kolaborasi OPHI Oxford University dengan FEB UI untuk penyelenggaraan Suumer School, hal ini sangat membantu para peserta dari dalam maupun luar negeri untuk memperoleh keterampilan dan memiliki kapabilitas dalam pengukuran kemiskinan multidimensi dari staf profesional kantor statistik nasional atau kementerian pemerintah yang menangani pengentasan kemiskinan, profesional dari lembaga pembangunan internasional, akademisi, dan mahasiswa doktoral.

Beroperasi melintasi 3 zona waktu, Summer School memungkinkan 82 peserta dari 29 negara (hadir luring dan daring) untuk merasakan pengalaman belajar tatap muka di Kampus FEB UI selama dua pekan dalam rangka mempelajari dan mendalami Multidimensional Poverty Index (MPI).

“Rangkaian pertemuan Summer School dua minggu ini akan menjadi pengalaman dan menambah wawasan bagi para peserta. Semoga, para peserta Summer School dari masing-masing negara bisa mewujudkan impiannya di Presidensi G-20 untuk membuat dunia bebas dari kemiskinan dengan menggunakan pengetahun dan pengalaman yang dimiliki. Terlebih, Indonesia akan menjadi tuah rumah Presidensi G20,” demikian Prof. Sabina menutup sesinya.

Acara ini terselenggara berkat dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan JakArt.