Summer School 2022: Ruang Berbagi Perspektif Seputar Multidimensional Poverty Index

Summer School 2022: Ruang Berbagi Perspektif Seputar Multidimensional Poverty Index

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (9/8/2022) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bekerja sama dengan OPHI University of Oxford menggelar “OPHI Summer School 2022: Multidimensional Poverty Measurement and Analysis” pada 1 – 12 Agustus 2022.

Menurut Evi Sanjaya, peserta Summer School 2022 yang berasal dari Sulawesi Utara, mengutarakan bahwa ia ingin mendalami tentang pengukuran kemiskinan karena saat ini ia bekerja untuk Badan Pusat Statistik (BPS) Minahasa yang berfokus pada pengumpulan data. “Saya yakin program kursus ini mampu membantu memahami seputar kemiskinan. Selain itu, saya ingin memperluas jaringan untuk masa depan pendidikan dan karier.”

Ia menjelaskan, “Selama sepekan terakhir, saya telah mempelajari global dan nasional Multidimensional Poverty Index (MPI). Hal paling penting saya belajar keputusan normatif, bagi saya ini bagian yang sangat sulit.”

“Setelah saya menyelesaikan Summer School dan kembali ke institusi, saya ingin membagikan pengetahuan tersebut kepada rekan kerja. Selain itu, saya ingin menginisiasi diskusi dengan pemerintah lokal. Saya akan memulainya dari area kecil untuk mencoba mengukur MPI,” ungkap Evi saat diwawancarai di Gedung Pascasarjana Lantai 4, Kampus FEB UI Depok, Selasa (9/8).

BPS merupakan lembaga strategis penyedia data statistik untuk pembangunan. Namun, Evi berharap institusinya tidak hanya menyediakan data, tetapi mampu menjalankan pengukuran dan memberikan usulan, khususnya melalui MPI untuk membantu pengentasan kemiskinan.

Sementara itu, Carolina Rota, seorang mahasiswa Italia yang baru saja lulus dari Master Development Studies di Universitas Oxford mengatakan, “Saya mengikuti kursus atas saran dari Prof. Sabina Alkire. Selama menjalani studi master, saya tidak mendalami bagian teknis MPI ataupun menyusun rencana. Maka, saya datang ke sini untuk belajar mengenai hal tersebut. Ini menarik, selama pendidikan, saya pun belajar berhadapan MPI, tetapi lebih dalam hal akademis.”

Berasal dari latar belakang yang jauh berbeda, Evi dan Carolina justru dapat saling berbagi pembelajaran baru. “Kalau saya fokus pada pengumpulan data yang bersifat kuantitatif, sedangkan Carolina cenderung lebih kualitatif. Jadi, kita bisa memberikan perspektif beragam dan mengimplementasikannya di sini,” tandas Evi.

Lalu, Evi bercerita mengenai pengalamannya di Kampus FEB UI, “Ini begitu hebat! Kampusnya sangat luas, tetapi semuanya saling terhubung. Kita dapat menggunakan bus atau transportasi lain untuk membawa kita ke tempat lain. Staf dan siswanya pun sangat ramah dan membantu. Jadi, bagi saya itu sangat fantastis.”

“Semuanya yang saya temui sangat ramah. Di sini, saya belajar, berbagi makanan, dan berbincang bersama. Kampus dengan infrastruktur menawan, banyak ruang terbuka hijau!” tambah Carolina mengakhiri. (mh)