Promosi Doktor PPIE FEB UI Teliti Food Trade Liberalization and Stunting Prevalence the Case of Indonesia 

0

Promosi Doktor PPIE FEB UI Teliti Food Trade Liberalization and Stunting Prevalence the Case of Indonesia 

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (26/7/2022) Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor Maya Hendrietta Montolalu, secara daring, pada Selasa (26/7).

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, Ph.D., dengan pembimbing Dr. Mahjus Ekananda (Promotor), Teguh Dartanto, Ph.D. (Ko-Promotor 1), Diah Widyawati, Ph.D. (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Dr. Hera Susanti (Ketua Penguji), Diahhadi Setyonaluri, Ph.D., Kiki Verico, Ph.D., Dr. Widyono Soetjipto, dan Wahyu Prasetyawan, Ph.D.

Pada sidang terbuka ini, Promovenda Maya Hendrietta Montolalu berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudulFood Trade Liberalization and Stunting Prevalence the Case of Indonesia”.

Promovenda Maya Hendrietta Montolalu melakukan penelitian dengan mengulas perdebatan tentang pengaruh liberalisasi perdagangan terhadap ketahanan pangan menimbulkan argumen yang kuat, baik yang mendukung maupun menentang masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara liberalisasi perdagangan (diukur dengan eksposur tarif impor pangan) dan ketahanan pangan (diukur dengan asupan gizi) dalam kasus Indonesia.

Penelitian ini menguraikan tarif impor pangan nasional menjadi eksposur tarif impor tingkat kabupaten dan menganalisisnya berdasarkan tarif sektoral seperti tarif impor pertanian dan manufaktur makanan. Analisis menggunakan data panel dari 495 kabupaten di Indonesia dan mendalilkan hubungan antara perdagangan dan ketahanan pangan dengan menggunakan regresi efek tetap.

Dengan menganalisis pengaruh paparan tarif terhadap konsumsi pangan di semua kabupaten, kontribusi pada literatur tentang liberalisasi perdagangan dan ketahanan pangan ditemukan bahwa paparan tarif impor berdampak negatif terhadap asupan gizi dan masing-masing sektor memberikan pengaruh yang berbeda terhadap asupan gizi. Kemudian, dampak tarif manufaktur terhadap asupan kalori dan protein sedikit lebih tinggi daripada tarif pertanian. Selanjutnya, pengaruh tarif impor kedua sektor tersebut berbeda-beda antar pulau di Indonesia.

Secara empiris masih ada argumen yang tidak meyakinkan tentang pengaruh liberalisasi perdagangan terhadap kesehatan khususnya stunting anak. Secara teoritis liberalisasi perdagangan yang diukur dengan tarif impor dapat mempengaruhi ketahanan pangan berupa asupan gizi yang sangat berkorelasi dengan stunting anak.

Sementara itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dampak liberalisasi perdagangan terhadap stunting anak di Indonesia. Penelitian menggunakan regresi variabel instrumental panel pada gabungan data tingkat kabupaten dari Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas), Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Nasional (Susenas) dan KA UNCTAD untuk tarif impor.

Sebagai tarif impor di tingkat nasional, penelitian memisahkan tarif impor ke tingkat kabupaten dan menguraikannya menjadi sektor pertanian dan manufaktur makanan. Studi mengkonfirmasi bahwa perdagangan berpengaruh secara tidak langsung terhadap stunting anak, tarif sektoral memberikan pengaruh yang berbeda terhadap stunting anak yang dapat dilihat melalui dampaknya terhadap asupan gizi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan proteksionis dalam perdagangan internasional berdampak buruk pada kasus anak penderita stunting.

Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Maya Hendrietta Montolalu lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-130 Bidang Ilmu Ekonomi. Selamat kepada Dr. Maya Hendrietta Montolalu!