Tim dari Mahasiswa S-1 Akuntansi FEB UI Angkatan 2019 dan 2020 Sabet Dua Prestasi dalam ICAEW Indonesia Business Challenge 2022

0

Tim dari Mahasiswa S-1 Akuntansi FEB UI Angkatan 2019 dan 2020 Sabet Dua Prestasi dalam ICAEW Indonesia Business Challenge 2022

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (9/4/2022) Mahasiswa S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) angkatan 2019 dan 2020 berhasil memperoleh dua penghargaan dalam ajang ICAEW Indonesia Business Challenge 2022 dengan penyelenggara Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) Indonesia. Tim Viridis meraih Juara 1 (Winner) dan Tim Fuego mendapat Juara 2 (Runner-up). Pengumuman pemenang dilakukan secara online melalui Zoom, Sabtu (9/4).

ICAEW Indonesia Business Challenge 2022 merupakan kompetisi business case tahunan tingkat nasional, bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa akuntansi agar berpikir kritis dalam menganalisis bisnis dan keuangan, serta mengasah kemampuan di bidang accounting, finance, dan business case solving. Uniknya, kompetisi ini dituntut untuk analitis, kritis, inovatif, kreatif, dan berpikir layaknya konsultan sehingga mampu memberikan saran atau problem solving melalui framework khusus, metode-metode tertentu, dan sebagainya.

Syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti ajang ini berupa setiap tim beranggotakan 6 orang dari universitas yang sama, surat pengantar dari universitas, curriculum vitae, transkrip nilai, foto masing-masing anggota, dan short video dengan memperkenalkan anggota tim beserta motivasi keikutsertaan lomba berdurasi kurang dari 1 menit. Untuk kelayakan yang harus dipenuhi ialah mahasiswa akuntansi semester 4 sampai 8, IPK minimum 3.0, belum pernah mengikuti lomba ini pada tahap final regional.

Peserta tim berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti FEB UI, STAN, Trisakti School of Management, Universitas Kristen Petra, dan sebagainya. Dalam tahap preliminary, terdapat 31 tim yang bersaing untuk menjadi Top 10. Lalu, Top 10 Teams akan bersaing di babak final untuk memperebutkan gelar winner, runner-up, dan best speaker bagi satu presenter terbaik. Sebagai tambahan, 2 tim pemenang (winner dan runner-up) berhak mewakili Indonesia di tahap Regional Grand Final pada ajang the ICAEW Greater China and South-East Asia Business Challenge 2022.

Penghargaan Pertama diraih oleh Tim Viridis terdiri dari Arinda Dara Ninggar (2019), Claudio Richard (2019), Gabriel Fiorentino Setiadin (2019), Irene Rosari Narindraningtyas (2019), Jessica Permata Surya (2019), dan Muhammad Netado Sanrego (2019), yang dinobatkan sebagai Juara 1 (Winner)Tim ini bisa meraih juara tersebut karena mampu membuat paper beserta pitch deck berisikan analisis nilai, kelebihan dan kekurangan dari suatu perusahaan dalam membuat film. Kemudian, menjelaskan posisi perusahaan tersebut sebagai industri entertainment, mengidentifikasi risiko signifikan yang mungkin terjadi, membuat proyeksi keuangan perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk investasi pada suatu barang, dan mampu memberikan rekomendasi strategi bagi perusahaan tersebut dalam menghadapi resiko kedepannya dari kompleks masalah serta kasus yang diberikan oleh ICAEW.

Menurut Muhammad Netado Sanrego salah satu Tim Viridis, untuk pengerjaan paper, sebagian besar data berasal dari berkas case yang dikirimkan. Dari situ, tim kami mengolah berbagai data yang tersedia semisal laporan keuangan dan budgeting serta informasi bisnis dan industri perusahaan yang dijadikan bahan case. Selain itu, tim kami juga menggunakan beberapa sumber eksternal dalam menentukan framework yang sesuai untuk menjawab pertanyaan pada case. Tentunya, kesuksesan tim kami berkat bimbingan dosen Departemen Akuntansi FEB UI, terdiri dari Dr. Ancella Hermawan, Edgar Ekaputra, dan Luluk Widyawati. Mereka membantu tim kami dalam mempersiapkan presentasi untuk babak final dengan memberikan kritik dan saran tentang cara melakukan presentasi.

“Tentunya, Tim Viridis sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas bantuan dan doa dari berbagai pihak. Selanjutnya, kami akan mempersiapkan diri untuk mewakili Indonesia dalam kompetisi Greater China and Southeast Asia melalui latihan mengerjakan kasus bisnis dan mempresentasikannya dengan cepat dan tepat. Kami mohon dukungan dan doa dari semua pihak agar mampu mengharumkan nama FEB UI dan Indonesia pada tahap regional nanti,” ujar Netado.

Penghargaan Kedua diraih Tim Fuego terdiri atas Felisita Agustinus (2019), Khalisha (2019), Komang Bintang Sanjiwani M (2020), Lunetta Adela Maheswari (2020), Muhammad Azzam Farras (2019), dan Muhammad Jihad (2019), yang memperoleh Juara 2 (Runner-up)Tim ini bisa memperoleh juara tersebut karena mampu berperan sebagai ICAEW Chartered Accountants yang bekerja pada suatu company X. Tim tersebut diminta bekerja pada klien bisnis Y dan menyiapkan business recommendation paper serta short presentation deck untuk rapat nantinya dengan Dewan klien Y, khususnya menganalisis Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) dalam 3 risiko signifikan dan rekomendasi tim tentang strategi bisnis kedepannya.

Felisita Agustinus perwakilan Tim Fuego membeberkan data yang diperoleh selama kompetisi bersumber pada kasus yang disediakan oleh pihak ICAEW Business Challenge terutama perhitungan terlampir pada penyajian appendix yang komprehensif dan search engine google untuk mencari referensi kredibel, baik statistik data maupun perkembangan tren bisnis. Kesuksesan tim kami juga sama seperti Tim Viridis yang dibimbing oleh Dr. Ancella Hermawan, Edgar Ekaputra, dan Luluk Widyawati. Dosen tersebut berperan sebagai ‘judges’ yang mendengarkan pitch deck tim kami, menyampaikan pertanyaan, dan memberikan kritik dan saran.

“Tim Fuego juga akan mewakili Indonesia dalam ICAEW Business Challenge Greater China and Southeast Asia dan akan berkompetisi dengan 10 tim dari 5 negara berbeda. Kami sedang bersiap-siap untuk menghadapi format lomba yang berbeda karena diminta untuk membuat presentation deck dari case yang diberikan selama 90 menit dan langsung mempresentasikannya selama 6 menit serta melakukan QnA session selama 2 menit,” tutup Felisita.