Kuliah Umum MM FEB UI Hadirkan Menteri BUMN RI Bahas Peran BUMN dalam Transformasi Pembangunan Berkelanjutan

0

Kuliah Umum MM FEB UI Hadirkan Menteri BUMN RI Bahas Peran BUMN dalam Transformasi Pembangunan Berkelanjutan

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (18/2/2022) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Thohir, B.A., M.B.A., menjadi narasumber dalam Kuliah Umum Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (MM FEB UI) secara online, bertajuk “Peran BUMN dalam Transformasi Pembangunan Berkelanjutan” dengan moderator Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D., Ketua Program Studi MM FEB UI, pada Jumat (18/2). Kuliah dibuka oleh Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D.

Di dalam pemaparannya, Menteri Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia diprediksi akan menjadi negara Top 10 (berada di posisi 4) tahun 2045 yang mendominasi kekuatan ekonomi dunia. Dalam hal ini, BUMN melalui transformasi dan inovasi menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2045.

Menteri Erick mengungkapkan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini ialah mengatasi tiga disrupsi berupa pasar global, disrupsi digital, dan ketahanan kesehatan. Pertama, tekanan pasar global harus ditanggulangi dengan hilirisasi sumber daya alam dan ekosistem yang efektif.  BUMN mengatasi tekanan pasar global melalui program pengembangan ekosistem mulai dari eksplorasi dan pengolahan nikel sebagai komponen baterai listrik hingga produksi electric vehicle (EV), gasifikasi batubara menjadi gas dimethyl ethe (DME) untuk mengurangi impor liquefied petroleum gas (LPG), serta pembangunan fasilitas smelter pengolahan konsentrat tembaga kapasitas produksi 300.000 ton katoda tembaga per tahun.

Kedua, digitalisasi atau disrupsi digital menjadi aggregator pertumbuhan ekonomi yang terintegrasi saat ini dan masa yang akan datang. BUMN melakukan terobosan dengan membangun infrastruktur seperti data center, cloud, jaringan fiber optik 5G, ekspektasi kapitalisasi pasar atau market cap Lv sebesar Rp400 triliun, digico establishment, digital platform development (game, healthtech, edutech), dan enabler konten lokal, Merah Putih fund untuk pendanaan startup dengan profil (founder, OpCo, dan roadmap IPO).

Ketiga, ketahanan kesehatan menjadi kunci pemulihan ekonomi. BUMN menerapkan program kebijakan, antara lain pengembangan proyek petrochemical to pharmaceutical produksi bahan baku obat paracetamol, vaksin BUMN kolaborasi Biofarma dengan BCM (platform protein recombinant), holding Farmasi dan kesehatan telah terintegrasi dengan baik.

Lanjut Menteri Erick, di tahun 2030 Indonesia akan membutuhkan 17 juta tenaga kerja di dunia ekonomi digital. Maka, 8 skill digital yang dibutuhkan sekarang ini dan masa depan yakni programming, pengembangan web dan aplikasi, artificial intelligence, desain digital dan visualisasi data, manajemen proyek digital, digital marketing, media sosial, data science dan analitik data, decision making bagi para pemimpin.

Kita harus menyikapi tren pertumbuhan ekonomi saat ini dan mempersiapkan bisnis yang berkelanjutan. Sektor bisnis/industri yang berpotensi berkembang, bergerak di bidang digital, kesehatan, keuangan, logistik, makanan dan minuman. “Untuk menghadapi disrupsi ekonomi, Indonesia harus dapat menciptakan ekosistem sendiri, roadmap sendiri, dan dunia Indonesia bukan dunia negara lain,” demikian Menteri Erick menutup pemaparannya.