GNAM Week Day 2: Hadirkan Pembahasan Menarik bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Auto2000, dan PT. Arwana Citramulia

0

GNAM Week Day 2: Hadirkan Pembahasan Menarik bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Auto2000, dan PT. Arwana Citramulia

 

Lazuardyna Ulfa Ramadhanty ~ Mahasiswa MM FEB UI

DEPOK – (19/10/2021) Hari kedua Global Network Week atau Global Network for Advanced Management (GNAM) yang bertemakan “Greasing the Wheels of Digital Transformation to Stimulate Post-Pandemic Growth and to Grasp Industry 4.0” diisi dengan tiga sesi menarik dari berbagai latar belakang pembicara, tentang pariwisata, digital marketing, dan strategi bertahan hidup di masa pandemi Covid-19, pada Selasa (19/10/2021).

Wakil Dekan II Bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum FEB UI, Dr. Gede Harja Wasistha dalam sambutannya menyebutkan bahwa bagaimana perubahan transformasional dalam hal digitalisasi di era pandemi ini memiliki dampak pada semua sektor. Oleh karena itu, GNAM Week mendatangkan para pembicara menarik yang memiliki berbagai latar belakang, yakni pemerintah sebagai pembuat kebijakan serta industri/perusahaan.

Session 1: Turning the Table, How a Tourism Industry Reawakened Itself After the Pandemic

Dalam perjalanan tugasnya di Banda Aceh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.BA., M.B.A menyempatkan waktunya untuk menjelaskan bagaimana industri pariwisata menjadi industri paling terpengaruh akibat adanya pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan semakin terbatasnya mobilitas dan kerumunan masyarakat.

Dengan moderator Teguh Dartanto, Ph.D., Dosen FEB UI, Menteri Sandiaga Uno, sebagai pembicara pertama, menjelaskan bagaimana pemerintah berperan secara aktif, dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan adatif untuk menghadapi tantangan pada industri pariwisata. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah penerapan digitalisasi pada semua sektor, termasuk sektor pariwisata. Seperti yang kita ketahui, salah satu produk pemerintah dalam hal ini ialah aplikasi PeduliLindungi yang memfasilitasi masyarakat mengenai informasi mobilitas akibat adanya pandemi. Di satu sisi, pemerintah juga mengandalkan penggunaan BigData dalam pengambilan berbagai keputusan mengenai sektor pariwisata.

Selain itu, kesiapan sumber daya manusia pada sektor pariwisata menjadi fokus pemerintah dalam tahap pemulihan pasca pandemi, dengan menitikberatkan quality and sustainability. Salah satu inovasi yang dilakukan berupa program Tourism Village Development, untuk meningkatkan kualitas kawasan pariwisata di Indonesia dan dalam rangka mendukung program tersebut, pemerintah mengadakan Indonesian Tourism Village Award 2021.

Saat ini, pemerintah akan berfokus pada pengembangan 10 kawasan pariwisata Indonesia, yakni Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bangka Belitung, Bromo-Tengger, Semeru, serta Morotai.

Menteri Sandiaga Uno menyinggung bagaimana ekonomi kreatif Indonesia saat ini membantu pemulihan perekonomian Indonesia. Digitalisasi yang masif pada era pandemi ini merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan perekonomian. “Saya optimis dengan penerapan kebijakan yang adaptif, Indonesia dapat pulih dari keadaan pandemi dan menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya” tutur Sandi diakhir pemaparannya.

Session 2: How Digital Marketing Help Businesses Survive the Covid-19 Pandemic and Beyond

Digital Marketing memiliki peranan sangat penting untuk membantu banyak perusahaan berhasil menghadapi masa pandemi. Pada sesi kedua, hadir dua pembicara yang memberikan gambaran praktik tentang Digital Marketing berdampak baik pada industri maupun perusahaannya, yaitu Riyanto, Head of Digital Innovation and Corporate Strategy Auto2000, dan Fahroni Arifin, Senior Vice President Head of Brand Management and Strategy PT. Indosat Ooredo, dengan moderator Yeshika Alversia, M.Sc., Sekretaris Program Studi MM FEB UI.

Riyanto, memaparkan pandemi menuntut para pelaku bisnis untuk meningkatkan kapabilitas digitalisasi termasuk industri otomotif. Inovasi yang dilakukan Auto2000 dalam hal ini berfokus pada digitize customer, digitize administration, dan digitize control. Perubahan drastis pada pola konsumen menuntut Auto2000 untuk terut serta meningkatkan inovasi digitalisasi.

“Meskipun demikian, hal ini tidak menjadikan industri otomotif khususnya Auto2000 sepenuhnya mengadopsi hal tersebut. Pada praktiknya, konsumen akan lebih banyak melakukan product research secara digital dibandingkan mendatangi langsung dealer terdekat. Namun, untuk pembeliannya, konsumen cenderung melakukan transaksi secara langsung. Hal ini menunjukkan kombinasi inovasi bukan hanya dilakukan dari segi digitalisasi atau secara online saja, tetapi penyesuaian-penyesuaian bisnis pada segi offline juga penting untuk dilakukan. Inovasi secara offline diantaranya dengan meningkatkan contactless transaction dan penyesuaian protokol kesehatan di lapangan,” ucap Riyanto.

Tak kalah menarik, Fahroni Arivin, pembicara ketiga, menekankan pentingnya perusahaan memahami customer point of view dalam mengembangkan sebuah brand. Inovasi yang disusun oleh perusahaan haruslah relevan dengan kebutuhan dan situasi yang ada di masyarakat untuk meningkatkan nilai perusahan.

Pada dasarnya, digital marketing hanyalah sebuah channel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan konsumennya, sehingga perusahaan sebaiknya tidak hanya fokus kepada bagaimana digital marketing tersebut dilakukan tetapi apa yang ingin disampaikan oleh perusahaan untuk bisa diterima di masyarakat. Hal ini menjadikan PT. Indosat Ooredoo berhasil mengimplementasikan digital marketing dan memperoleh penghargaan sebagai salah satu Top 10 Strongest Brand.

Session 3: Strategy for Survival During the Pandemic

Dalam sesi terakhir di hari kedua, Arief Wibisono Lubis, Ph.D., Koordinator Akreditasi AACSB, menjadi moderator pada sesi dengan pembicara Tendean Rustandy, pendiri dan CEO PT. Arwana Citramulia, Tbk. PT. Arwana Citramulia merupakan salah satu perusahaan keramik terbaik di Indonesia, dan berada di urutan nomor sembilan sebagai perusahaan keramik terbaik di dunia serta paling modern di Asia Pasifik.

Tendean Rustandy menjelaskan PT. Arwana Citramulia dalam tujuannya menyatakan mereka hadir untuk membuat nilai (value) dan dampak bagi masyarakat, bukan untuk menjadi kaya atau membuat perusahanan dengan keuntungan terbesar.

Perusahaan sangat memperhatikan resources yang dimiliki dan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan. Hal ini diutarakan sebagaimana prinsip perusahaan untuk “Memanusiakan Manusia, Manusia Dimanusiakan”. Strategi tersebut menjadikan PT. Arwana Citramulia dapat bertahan menghadapi pandemi Covid-19.

Selain dari aspek resources, perusahaan juga membangun lima infrastruktur pabrik untuk menekan biaya dan waktu distribusi. Setiap pabrik disesuaikan dengan budaya lokal setempat untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi para karyawan.

Tendean mengatakan “Saya mempunyai sebuah prinsip yang kerap dipakai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ‘apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, kita harus menempatkannya sebagai prioritas terbaik’. Hal inilah yang mendasari saya untuk kerap memberikan yang terbaik dalam mengelola perusahaan dan berhasil menghadapi era sulit ini,” Pesan penutup ini menjadi inspirasi bagi para peserta GNAM Week MM FEB UI di akhir presentasi. (hjtp)