Promosi Doktor PPIA FEB UI: Dampak Privatisasi serta Peran Tata Kelola Dewan Komisaris dan Direksi Terhadap Masalah Keagenan dan Kinerja BUMN di Indonesia

0

Promosi Doktor PPIA FEB UI: Dampak Privatisasi serta Peran Tata Kelola Dewan Komisaris dan Direksi Terhadap Masalah Keagenan dan Kinerja BUMN di Indonesia

 

Nino Eka Putra – Humas FEB UI

DEPOK – (28/7/2021) Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi (PPIA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor Rama Pratama (1406590835) secara online, pada Rabu (28/7/2021). Penulisan disertasi yang diangkat oleh Promovendus, berjudulDampak Privatisasi, serta Peran Tata Kelola Dewan Komisaris dan Direksi Terhadap Masalah Keagenan dan Kinerja BUMN di Indonesia”.

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Teguh Dartanto, Ph.D., dengan pembimbing, Prof. Akhmad Syakhroza, Ph.D. (Promotor), Dr. Ancella Anitawati Hermawan (Ko-Promotor 1), Setio Anggoro Dewo, Ph.D. (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Prof. Dr. Lindawati Gani (Ketua Penguji), Dr. Darminto, Dr. Ratna Wardhani, Irnanda Laksanawan, Ph.D., dan Dr. Djoni Hartono.

Promovendus Rama Pratama mengadakan penelitian untuk menguji peran dewan komisaris dan Direksi, yang memiliki hubungan dengan pemerintah/kementerian dan yang berasal dari internal BUMN, serta terkoneksi dengan partai politik atau elit politisi, dalam memediasi dampak privatisasi terhadap kinerja dan masalah keagenan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.

Hipotesis yang dikembangkan ialah efektifitas privatisasi dalam meningkatkan kinerja dan memitigasi masalah keagenan di BUMN, yang terjadi melalui pengurangan proporsi birokrat dan elit politik, dalam struktur tata kelola pada level dewan komisaris dan direksi. Pengujian hipotesis menggunakan model regresi panel Difference in Difference (DID) dengan sampel berpasangan. Sampel tersebut dihasilkan melalui pencocokan dengan metode Propensity Score Matching (PSM). Pencocokan dilakukan dalam rangka menghadirkan kondisi pembanding (counterfactual) berupa BUMN yang tidak diprivatisasi sebagai kelompok kontrol, yang menjadi pasangan bagi BUMN diprivatisasi sebagai kelompok perlakuan yang diuji. Penerapan quasi-experimental tersebut diharapkan dapat mengatasi bias dalam pemilihan sampel serta memperoleh dampak bersih dari kebijakan privatisasi yang telah dilaksanakan.

Hasil uji empiris memperlihatkan bahwa privatisasi di Indonesia cenderung tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja dan pengurangan masalah keagenan pada BUMN yang diprivatisasi. Selain itu penelitian ini menemukan, bahwa dewan komisaris dan direksi berlatar belakang birokrat maupun terkoneksi secara politik, tidak memediasi dampak tidak langsung privatisasi terhadap kinerja dan masalah keagenan. Hasil tersebut disebabkan oleh tidak adanya perbedaan proporsi yang signifikan dari keberadaan dewan komisaris dan direksi berlatar belakang seperti itu, baik sebelum maupun setelah privatisasi.

Temuan tersebut mengindikasikan privatisasi sendirian tidaklah memadai. Privatisasi semestinya berkonsekuensi membawa perubahan penting dan mendasar di dalam perusahaan. Salah satu perubahan mendasar tersebut berupa reformasi tata kelola di level dewan komisaris dan Direksi, dengan mengurangi penunjukkan pejabat birokrat serta figur yang terkoneksi secara politik sebagai dewan komisaris maupun direksi di BUMN.

Di samping itu, penunjukan mereka perlu didasarkan atas kompetensi dan komitmen serta dipastikan kesesuaiannya dengan kepentingan perusahaan. Diperlukan pula dukungan penegakan kepatuhan terhadap code of conduct, guna memastikan efektifitas penugasan dari siapapun yang ditunjuk sebagai dewan komisaris dan direksi di BUMN. Reformasi tata kelola di level puncak tersebut diharapkan menjadi faktor penentu keberhasilan privatisasi dalam meningkatkan kinerja serta memitigasi masalah keagenan di BUMN pasca-privatisasi.

Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Rama Pratama (1406590835) dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil mendapat gelar Doktor yang ke-83 Bidang Ilmu Akuntansi. Selamat kepada Dr. Rama Pratama! (hjtp)