KSPM FEB UI, “Trade Your Way: The Dawn of Your Financial Freedom through Best Investment Choices”

0

KSPM FEB UI, “Trade Your Way: The Dawn of Your Financial Freedom through Best Investment Choices”

 

DEPOK – (5/6/2021) Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (KSPM FEB UI) menggelar Grand Opening Webinar, bertajuk “Trade Your Way: The Dawn of Your Financial Freedom through Best Investment Choices” pada Sabtu (5/6/2021). Webinar ini membahas tentang financial freedom, saham, forex, dan cryptocurrency yang dihadiri oleh 2200 peserta dari kalangan mahasiswa maupun umum.

Narasumber webinar ini ialah Axel Efraim, Financial Consultant and Research Analyst at Ternak Uang, Ubaidillah Nugraha, Independent Commissioner at BRI Life, Gema Goeyardi, CEO and Founder of Astronacci International, Bagas Satriadi, VP Commercial at Indodax dengan moderator Antonny Suheri, Founder of terasbursa.id.

Axel Efraim, narasumber pertama, memaparkan bahwa membangun tujuan dalam mengelola keuangan merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk meraih financial freedom. Tujuan tersebut dapat dibagi berdasarkan jangka waktu, yakni mulai dari short-term goals hingga long-term goals. Untuk mewujudkannya, kita dapat menggunakan framework SMART (Specific, Measureable, Attainable, Realistic, Time-Bound). Selain itu, kita dapat mengelompokkan proporsi pengeluaran menjadi Need, Want, dan Saving. Namun, kita juga memerlukan adanya cadangan keuangan untuk dana darurat demi mengurangi risiko ke depannya.

Ubaidillah Nugraha, sebagai narasumber kedua, menyampaikan bahwa ESG (Environmental, Social, and Governance) atau Responsible Investment adalah investasi saham yang cukup populer di era disrupsi ini. Investasi seperti ini tidak hanya menekankan pada perolehan profit, tetapi juga memerhatikan aspek pertanggungjawaban terhadap lingkungan, sosial, dan pemerintahan. ESG penting karena investasi cenderung melibatkan faktor lingkungan, sosial, dan pemerintahan yang penuh dengan ketidakpastian serta risiko krisis.

Gema Goeryadi, sebagai narasumber ketiga, mengatakan forex atau foreign exchange ialah  pertukaran mata uang demi memperoleh kebutuhan uang ataupun laba atas selisih nilai mata uang. Forex termasuk ke dalam derivative market, yakni kontrak kedua belah pihak atau lebih yang nilainya didasarkan kesepakatan aset keuangan. Dalam menganalisis trading forex, kita dapat melakukannya dengan analisis fundamental ataupun teknikal. Analisis fundamental lebih menekankan pada aspek makroekonomi, sedangkan analisis teknikal lebih menekankan pada psikologi pasar mata uang yang tercermin melalui grafik candlestick.

Bagas Satriadi, menjelaskan cyrpto asset diindikasikan sebagai aset digital yang terdapat di dalam sistem pencatatan terdistribusi. Transaksi aset cyrpto di Indonesia diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Kelebihan dari crypto berupa aktivitas market non-stop dan terjadi di seluruh dunia serta inovasi teknologi yang terus berkembang. Crypto menggunakan teknologi blockchain, yakni sistem besar pencatatan semua transaksi di dalam server yang terdesentralisasi dan tersebar di dunia. Kelebihan dari penggunaan teknologi ini yakni efisiensi biaya dan waktu, meningkatkan kepercayaan, dan mengurangi risiko.