AACSB Indonesian Information Session: Insights and Advice on AACSB Accreditation

0

AACSB Indonesian Information Session: Insights and Advice on AACSB Accreditation

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (1/4/2021) The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) menyelenggarakan Indonesian Information Session bertajuk “Insights and Advice on AACSB Accreditation” pada Kamis (1/4). Menghadirkan Geoff Perry (Executive Vice President and Chief Officer, Asia Pacific, AACSB International), Liyan Chen (Manager Accreditation Service Asia Pacific, AACSB International), dan Chan Basaruddin (Direktur BAN-PT).

Para panelis yang hadir ialah Beta Yulianita Gitaharie (Dekan FEB Universitas Indonesia), Eko Suwardi (Dekan FEB Universitas Gajah Mada) Dezie Warganegara (Dekan Binus Business School), dan Achmad Ghazali (Direktur SBM Institut Teknologi Bandung).

Beta mengatakan bahwa keikutsertaan FEB UI sebagai anggota AACSB menguntungkan, baik dari aspek internal maupun eksternal, “Dalam aspek internal, kami melakukan banyak penyesuaian sesuai standar AACSB, misalnya dalam hal visi dan misi berubah lebih realistis dan terukur. Selain itu, ada perubahan budaya akademis di FEB UI, yang semula lebih banyak beorientasi pengajaran menjadi berorientasi penelitian.”

“Dalam aspek eksternal, kami dapat memperluas jaringan dengan sesama sekolah bisnis anggota AACSB dari seluruh dunia dan mengikuti berbagai acara AACSB baik konferensi, seminar, lokakarya, dan sebagainya,” imbuhnya.

Berbicara mengenai pentingnya memperoleh akreditasi, menurut Beta, perlu ada pihak eksternal yang melakukan penilaian, pernyataan, atau pengakuan atas kualitas institusi pendidikan tinggi terhadap masyarakat. AACSB pun telah menetapkan standar kualitas, mulai dari input, process, hingga output.

Input berupa penyeleksian mahasiswa dan peningkatan dosen sehingga memenuhi kualifikasi. Process berupa penerapan konsep assurance of learning (AoL) atau jaminan pembelajaran. Output berupa penilaian kualitas lulusan, terlihat dari lama masa tunggu, tingkat daya saing, dan perusahaan kerjanya.

“Saat ini, kami punya tantangan meyakinkan dan mengajak seluruh sivitas akademika untuk ikut serta dalam proses akreditasi AACSB dari sisi standar presentase akademisi ilmiah dan kontribusi intelektual. Kami perlu mendorong para dosen segera meraih gelar doktor dan menghasilkan kontribusi intelektual, seperti publikasi yang terindeks scopus.”

Menutup paparannya, Beta berbagi strategi FEB UI dalam menghadapi tantangan tersebut dengan giat melakukan sosialisasi untuk mendapat dukungan lebih kuat dari para pemangku kepentingan.