Understanding Organizations through Sociological LensResearch, Seminar Manajemen FEB UI Bersama Southampton Business School

0

Understanding Organizations through Sociological LensResearch,

Seminar Manajemen FEB UI Bersama Southampton Business School

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (25/32021) Research Cluster Organizational Transformation, People, and Society Departemen Manajemen FEB UI menggelar Research Seminar dengan topik “Understanding Organizations through Sociological Lens” pada Kamis (25/3). Seminar menghadirkan pemateri Dr. Nunung Nurul Hidayah, Associate Professor in Accounting, Southampton Business School – United Kingdom.

   

Dalam materinya “Micro Sociological Exploration of Organizational Practices” Nunung mengatakan, “Sederhananya, penyelidikan sosiologis mikro berarti eksplorasi kritis dari konteks sosial.”

Konteks itu dapat terlihat dari microsystem (lingkup interaksi kecil antara individu yang menghuni sebuah lingkungan), mesosystem (lingkup interaksi antara dua microsystem), exosystem (konteks sosial lebih luas dan secara tak langsung memengaruhi pembangunan), ataupun macrosystem (konteks sosial yang lebih luas).”

“Dalam konteks mikro sosiologis, kita dapat melihat jauh lebih luas dinamika politik modal dan kekuasaan dalam organisasi, baik di bidang ekonomi, budaya, pengetahuan, sosial, simbolis, reputasi, organisasi, maupun kelembagaan,” ujar Nunung.

Eksplorasi proses sosiologis mikro dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tingkat makro yang kompleks, melihat dinamika situasional dan emosional dalam interaksi individu dan proses organisasi, memerhatikan jalur mikro-interaksi dan mekanisme yang memengaruhi proses situasional dan hasil, serta mengkonstruksi ‘ritual kekuasaan’ untuk membangun pemahaman ‘berbasis praktik’ dari proses individu atau organisasi.

Nunung memaparkan penyelidikan sosiologis mikro pada proses pemerintahan yang telah ia lakukan mengenai inovasi dan rekayasa keuangan di lembaga keuangan islam.

Ia menyimpulkan, bahwa penyelidikan ini berkontribusi dalam mengatur inovasi dan rekayasa keuangan melalui shared boundary object, memoderasi perbedaan kognitif dan sosial melalui mekanisme plastisitas, dan mengetahui peran plastisitas objek batas menyatukan kelompok profesional yang berbeda dalam proses kolaboratif. (hjtp)