Rahmatina Awaliah Kasri Raih Penghargaan Most Influencial Women in Islamic Business and Finance 2020 versi Majalah WOMANi

0

Rahmatina Awaliah Kasri Raih Penghargaan Most Influencial Women in Islamic Business and Finance 2020 versi Majalah WOMANi

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (15/12/2020) Rahmatina Awaliah Kasri, Ph.D., Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) FEB UI memperoleh penghargaan Most Influencial Women in Islamic Business and Finance 2020 dari Cambridge IFA (International Financial Advisory), yaitu advisor keuangan Syariah internasional yang berbasis di Cambridge UK. Tahun ini, Ia berada di peringkat 31 dari 300 perempuan yang masuk dalam kategori tersebut. Penghargaan tersebut diberikan secara daring pada Selasa, 15 Desember 2020.

Secara teknis, ada tiga parameter penilaian yang dilakukan Cambridge IFA terhadap para kandidat. Tiga parameter tersebut, antara lain kepemimpinan profesional, advokasi, serta pengakuan dari sektor industri.

Rahmatina dinilai cukup baik dalam ketiga aspek tersebut. Hal ini berkaitan dengan aktivitasnya tersebut terkait dengan ketiga aspek tersebut. Pertama, Kepemimpinan Professional, antara lain Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Cabang Khusus United Kingdom (2012-2014), Ketua Program Studi S-1 Ilmu Ekonomi Islam FEB UI (2015-2018), Direktur Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB UI (2018-sekarang), Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam DPW DKI Jakarta (2019-sekarang), Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (2019-sekarang), Pengurus ILUNI FEB UI Divisi Ekonomi Syariah (2019-sekarang) dan council member International Association of Islamic Economist (IAIE) yang berbasis di Inggris.

Kedua, Advokasi, berupa pernah menjadi narasumber lebih dari 20 seminar/webinar dan trainer dalam berbagai pelatihan/workshop ekonomi dan keuangan Syariah sepanjang 2020. Ketiga, Pengakuan dari industri, yakni PEBS FEB UI dipercaya untuk menyelenggarakan pelatihan/workshop terkait ekonomi dan keuangan Syariah oleh berbagai perusahaan besar, seperti BNI Syariah dan Asuransi Prudential. Di dalamnya teribat pula Rahmatina.

Penghargaan ini, menurut Prof. Humayon Dar (Direktur Cambridge IFA), bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada perempuan-perempuan yang berkontribusi besar dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan Syariah secara global. Penghargaan ini juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang diluncurkan oleh PBB. Isu gender dianggap sebagai bagian penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan tersebut. Disebutkan dalam laporan tersebut “A WOMANi is a modern female, professional in career, powered by leadership and authority, with ambition bounded by family concerns, confident in manners, aggressive yet sensitive to social norms, and a proficient communicator.”

Rahmatina, menuturkan “Tentunya saya senang mendapatkan apresiasi seperti ini. Namun demikian, saya menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan agar bisa berkontribusi lebih besar dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan Syariah baik di Indonesia maupun secara global”.

Sambung Rahmatina, ke depan, akademisi perlu lebih berkolaborasi dengan pemerintah, pelaku usaha, masyarakat dan media dalam berbagai kegiatan untuk mencapai visi Indonesia sebagai pusat ekonomi Syariah terkemuka di dunia. Konsep Pentahelix ini perlu dioptimalkan agar visi tersebut bisa segera diwujudkan. Di dalam kondisi pandemi seperti ini, pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia diharapkan juga bisa berkontribusi dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Selain itu, sebagai seorang dosen dan akademisi, tentunya saya dituntut untuk terus melakukan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Jadi, selain mengajar, tentunya harus terus melakukan berbagai penelitian yang hasilnya diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap pengembangan keilmuan dan kesejahteraan masyarakat serta dipublikasikan di Jurnal akademik/ilmiah bereputasi. Tidak hanya itu, saya juga akan terus mengembangkan PEBS FEB UI agar bisa menjadi institusi terdepan dalam penelitian, pelatihan dan pengabdian masyarakat di bidang ekonomi dan keuangan syariah sesuai kebutuhan akademik, industri, dan masyarakat di Indonesia. Mohon doa dan dukungan dari semua pembaca,” harapan Rahmatina di akhir keterangan saat diwawancarai. (hjtp)