Peneliti Lembaga Demografi di The 2nd International Webinar “Family Planning and Family Development Program in Asian Countries”

0

Peneliti Lembaga Demografi di The 2nd International Webinar

Family Planning and Family Development Program in Asian Countries

 

Depok – (17/11/2020) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan dukungan Partners in Population and Development (PPD), Johns Hopkins Center for Communication Program (JHCCP), dan Commission on Population and Development (POPCOM Filipina), menyelenggarakan webinar tentang “Family Planning and Family Development Program in Asian Countries” pada Selasa, 17 November 2020. Webinar Internasional ke-2 ini  bertujuan untuk bertukar informasi, pengalaman dan praktik terbaik, termasuk inovasi program tentang Keluarga Berencana dan Family Development dari Indonesia, Filipina dan China. Dalam acara ini, dua peneliti Lembaga Demografi turut hadir sebagai narasumber dan penanggap.

Dr. Lilis Heri Mis Cicih, peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, memaparkan hasil studi berjudul “Ageing Population and Demographic Bonus in Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik lanjut usia dan provinsi menurut rasio beban tanggungannya.

Data yang digunakan berasal dari hasil pendataan lapangan dan susenas 2019. Pendataan lapangan untuk melihat kondisi lansia saat terjadi pandemi Covid-19. Terlihat angka rasio beban tanggungan Indonesia telah mencapai 46,3%, yang berarti penduduk produktif menanggung 46,3% penduduk tidak produktif. Kondisi lanjut usia masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan maksimal tamat SD (75,94%), kategori terendah 40% (43,84%) dan terdapat 26,7% orang tua yang sakit.  Selama pandemi Covid-19, para lanjut usia termasuk di antara mereka yang terkena dampak penurunan pendapatan, kesehatan, dan bahkan risiko kematian. Menurut Lilis, pemenuhan hak-hak lanjut usia perlu ditingkatkan seiring dengan semakin banyaknya penduduk lanjut usia di Indonesia.

Prof. Aris Ananta, Peneliti Adjunct LD FEB UI sekaligus Presiden dari Asian Population Association (APA), yang menjadi salah satu penanggap dalam acara ini, menyampaikan bahwa penduduk Indonesia saat ini sedang mengalami revolusi digital dan “second demography revolution“. Revolusi demografi kedua yang dimaksud meliputi perubahan yang sangat cepat dalam pola mobilitas, penurunan migrasi dan peningkatan mobilitas jangka pendek tanpa pola yang tetap, serta mobilitas virtual, ketika penduduk bisa saling berinteraksi secara virtual tanpa harus berpindah secara fisik.