Makin Seram! Ini Pandangan Ekonom UI Soal Resesi Indonesia

0

Makin Seram! Ini Pandangan Ekonom UI Soal Resesi Indonesia

 

DEPOK – (14/9/2020) Indonesia kini berada di ambang resesi setelah perekonomian anjlok sangat dalam karena Covid-19. Perekonomian di kuartal II-2020 bahkan terkoreksi hingga 5,32%. Kontraksi yang dalam ini dinilai sulit untuk pulih di kuartal III, sebab virus Covid-19 masih terus menyebar dan mengharuskan pemerintah masih menerapkan kebijakan pembatasan sosial.

Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa kali mengatakan bahwa perekonomian di kuartal III kemungkinan masih akan berada di zona negatif. Namun, kontraksinya memang tidak akan sedalam di kuartal II lalu. Para pengamat ekonomi tanah air bahkan menegaskan saat ini Indonesia sudah berada di jurang resesi. Hanya tinggal menunggu waktu pengumuman perekonomian kuartal III saja sebagai penegasan.

Berikut pandangan ekonom UI terkait Indonesia yang akan dan bahkan sudah masuk jurang resesi:

Ari Kuncoro Ekonom UI

Kemarin kita melihat masih resesi, tapi masih lebih bagus dari negara-negara lain. Sekarang masalahnya untuk meningkatkan mobilisasi masyarakat perlu protokol kesehatan, nah masalahnya protokol kesehatan yang mengawasi siapa. Itu harus komponen daerah. Cuma sebanyak-banyaknya aparat, banyak orang di jalan, kesadarannya masih belum tinggi. Ini harus ditekan lagi.

Jadi kala resesinya itu, indikatornya cukup dua bulan berturut-turut negatif. Kemudian penjualan ritel turun, mobil turun, PMI turun, lalu lintas di bandara turun. Nah, kita ini sudah beberapa naik, PMI udah 50,8. Indeks keyakinan konsumen untuk barang tahan lama sudah mulai naik. Jadi intinya sekarang ini masih negatif, tapi lagi naik. Apa ini bisa dibilang resesi?

Kalau sampe negatif secara teknis, ya dua kali negatif. Tapi ada indikator yang lain. Indikator yang lain harus diperhatikan. Ini belum menuju resesi, seperti yang dirasakan orang. Karena orang udah mulai bergerak. Masalahnya kelas menengah belum belanja sepenuhnya, jadi mereka harus berani naik mobil ke luar kota, karena itu yang memutar perekonomian. Jadi recycle menengah atas ke luar-luar kota. Itu yang menciptakan pertumbuhan.

Jadi saya lagi nunggu dan harus lihat triwulan III, data September tuh biasanya keluarnya Oktober, makanya kita tidak bisa mengandalkan data itu. Makanya kita lihat indikator yang tadi. IKK itu September gimana, kalau konsisten membaik, berarti triwulan 3 tidak terlalu rendah pertumbuhannya. Bahkan pemerintah sudah bilang negatif kecil, bahkan 0%. Kalau itu terjadi, situasinya tidak menuju resesi tapi perlambatan ke arah pemulihan. Kecuali kalau -5% lagi itu resesi. Kita melihat perbaikan yang terus menerus.

Fithra Faisal Ekonom UI

Kalau untuk skenario resesi, most likely akan kita alami juga di kuartal III, karena kuartal II negatif, kuartal III seharusnya punya momentum untuk tumbuh positif, tapi saya rasa agak sulit kuartal III ini akan positif. Meskipun, ada beberapa tanda-tanda mendukung. Indeks PMI kita kan naik sudah sampai level 50,8. Dan itu progresif, Mei-Juni-Juli dari 28, 39, 46, dan ke 50,8. Berarti sudah masuk ke level ekspansi.

Ini searah juga dari tren ekspor terutama, ketika industri menggeliat, ekspornya juga naik. Kita lihat 2 bulan terakhir, sampai Juli ekpsornya tumbuh secara mtm. Ini sebenarnya berita bagus, tapi itu aja sebenarnya gak cukup.

Kalau kita lihat secara umum, meski mobilitas naik, tapi bisa atau tidaknya untuk menghindari pertumbuhan ekonomi negatif itu tergantung sekali lagi sama variabel kesehatan. Makanya saya rasa sulit di kuartal III ini untuk mencapai skenario positif. Kalau kuartal III udah negatif, berarti udah resesi.

Jadi berdasarkan skenario yang pernah kita bicarakan sebelumnya, di 2020 ini kalau misalnya sampai September belum flat, itu bisa perekonomian kita negatif, forecastnya -0,8%, dan mungkin bisa sampai -2% worst casenya tergantung pandeminya bisa flat atau nggak. (hjtp)

 

Berita aslinya dapat dilihat pada:

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200914130747-4-186627/makin-seram-ini-pandangan-10-ekonom-soal-resesi-indonesia