MM FEB UI dan Tanoto Foundation: Winning Strategies for Small and Medium Size Businesses Amidst Covid-19 Pandemic

0

MM FEB UI dan Tanoto Foundation: Winning Strategies for Small and Medium Size Businesses Amidst Covid-19 Pandemic

 

Hana Fajria – Humas FEB UI

Depok – (9/9/20) Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (MM FEB UI), bersama Tanoto Foundation menyelenggarakan Tanoto Entrepreneurship Series, sebuah kegiatan peningkatan kualitas soft skill bagi mahasiswa MM FEB-UI, bertajuk Winning Strategies for Small and Medium Size Businesses Amidst Covid-19 Pandemic.

Sambutan kunci diberikan  oleh Drs. Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UMKM RI, dengan pembicara Yohanna Keraf (Du Anyam), Reino Barack, Direktur PT. Rizki Bukit Abadi, Sunarso, Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., serta moderator Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D. Acara berlangsung secara virtual menggunakan aplikasi zoom.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Teten Masduki dalam sambutannya mengatakan, “Penting bagi kita untuk memiliki entrepreneur baru, terutama dari kalangan anak muda yang mendominasi populasi kita. Di tengah pandemi Covid 19, ini adalah momen yang tepat untuk mencari solusi dan inovasi agar kita bisa bertahan. Sehingga pada saat ekonomi membaik, kita sudah siap untuk tumbuh. Kami melihat UMKM bisa bertahan dengan melakukan adaptasi bisnis, melakukan reorientasi usaha dan inovasi produk. Merespon perkembangan pasar yang baru, tetap gerakkan belanja produk hasil buatan anak bangsa, hasil UMKM, belanja di antara teman, belanja di warung tetangga, belanja di warung lokal, agar bisa menggerakan perputaran ekonomi di antara UMKM” ujarnya.

“Kemitraan strategis antara Tanoto Foundation dan Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, dalam Tanoto Entrepreneurship Series, didasari oleh kesamaan visi yakni untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sekaligus melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia, khususnya generasi muda di sektor kewirausahaan,” kata Aryanti Savitri, Head of Scholarship & Leadership Development Tanoto Foundation.

Dirut PT. BRI, Sunarso, dalam pemaparannya menjelaskan mengenai peran perbankan dalam mendorong pemulihan UMKM, agar mereka segera bangkit kembali sehingga pada gilirannya diharapkan bisa memulihkan kondisi ekonomi nasional. “Pemerintah menempatkan deposito sebesar Rp30 triliun di bank-bank anggota Himbara (Himpunan Bank Negara) yang saya menjadi ketuanya. Kami diminta untuk menyalurkan pendanaan hingga tiga kali lipatnya (Rp90 triliun) untuk UMKM,” demikian dijelaskan Sunarso.

“Antara 16 Maret hingga 31 Agustus, BRI telah merestrukturisasi utang 2.976.282 debitur, dan itu menyangkut besaran kredit Rp189,1 triliun. Kami sementara tidak memikirkan laba. Bisa hidup saja sudah bagus. Agar bank tetap hidup, maka UMKM-nya juga harus hidup dan bertahan,” tambah Sunarso lagi.

Sementara itu, Hanna Keraf, Chief Community Officer Du Anyam membagikan pengalamannya sebagai salah satu UMKM yang menghubungkan pengrajin dengan pasar. Du Anyam pun memiliki strategi dalam meningkatkan produksi kriya dengan menggunakan sistem rantai pasok produksi  untuk membantu memecahkan masalah rantai pasok dan memberdayakan UMKM untuk  meningkatkan bisnis dengan membangun ekosistem kriya digital. Hana menyebut tentang langkah adaptasi yang harus ditempuh oleh UMKM agar mereka bisa bertahan di tengah pandemi. “Yang Du Anyam sudah pernah lakukan dari tahun 2019 sebelum pandemic, dan  ke depan, UMKM harus lebih go digital,” ujar Hanna.

Reino Barack membagi pengalamannya dalam memulai karir sebagai pengusaha yang dimulai dari bisnis orang tuanya. Reino pun memberikan strateginya dalam menghadapi kesulitan pada masa pandemi, “Menutup sementara beberapa perusahaan dari segi operasional untuk bertahan, tetap produktif, tetap menjalin komunikasi yang intensif, memonitor cashflow, mengelola internally, mengekonomiskan biaya. Kita harus bijaksana mengambil keputusan dalam memutuskan cashflow, kata Reino. Ia melanjutkan bahwa ia memulai bisnis sesuai passion.  “Jangan pelajari kesuksesan orang, tetapi pelajarilah kegagalan mereka,” ujar Reino.

Prof. Rofikoh menutup dengan harapan para partisipan mendapatkan perspektif baru dan wawasan yang luar biasa dari para pembicara. Pengetahuan akan memberi partisipan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana usaha kecil dan menengah dapat menang dan muncul lebih kuat, bahkan selama kekacauan yang disebabkan oleh pandemi.(hjtp)