Omas Bulan Samosir:  Demografi Pandemi

0

Omas Bulan Samosir:  Demografi Pandemi

 

Hana Fajria –  Humas FEB UI

DEPOK – Senin (8/6/2020), Guru Besar serta Peneliti Senior Lembaga Demografi FEB UI, Omas Bulan Samosir merilis tulisannya yang dimuat Koran Kompas,  rubrik Opini, halaman 7, yang berjudul “Demografi Pandemi”. Berikut artikelnya.

“Demografi Pandemi”

Presiden Jokowi mengimbau masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19, hingga ditemukannya vaksin yang efektif. Suatu imbauan yang harus dipatuhi dalam upaya mengendalikan penyebaran dan mengakhiri kematian (fatalitas) akibat Covid-19.

Upaya keras pemerintah negara-negara di dunia menegakkan aturan jaga jarak sosial dan fisik (social and physical distancing) telah berdampak positif. Secara global, angka fatalitas kasus (case fatality rate/CFR) Covid-19 menurun dari 71 kematian per 1.000 terkonfirmasi pada 1 Mei 2020, menjadi 61 pada 31 Mei 2020. CFR Covid-19 bervariasi nyata antarnegara/wilayah: nol di 24 negara/wilayah termasuk di empat negara Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Timor Leste, Laos), 162 di Belgia, 189 di Perancis, dan 248, paling tinggi, di Yaman.

CFR Indonesia juga telah menurun dari 94 pada 1 April 2020 menjadi 61 pada 31 Mei 2020. CFR Covid-19 bervariasi antar provinsi: nol di Jambi, di atas angka nasional di 10 provinsi, dan paling tinggi di Sulawesi Utara (109). Salah satu faktor demografi yang membedakan fatalitas antar wilayah adalah profil umur. Negara-negara di dunia secara nyata dibedakan oleh persentase penduduk usia lanjut. Diperkirakan 5,9 persen (458.000.000 jiwa) dari 7,8 miliar penduduk dunia berusia 70 tahun ke atas. Persentase paling rendah di Uni Emirat Arab (0,7 persen), Indonesia 3,7 persen, di 48 negara maju lebih dari 10 persen. Paling tinggi Jepang (21,8 persen).

Estimasi model statistika untuk negara-negara di dunia menunjukkan terdapat hubungan positif yang nyata antara persentase penduduk usia 70 tahun ke atas dan CFR Covid-19. Artinya, secara rata-rata, semakin tinggi persentase penduduk usia 70 tahun ke atas, semakin tinggi CFR. Kenaikan 1 persen persentase penduduk usia 70 tahun ke atas akan meningkatkan CFR 303 kematian per 100.000 terkonfirmasi.

Demografi dapat menjelaskan fenomena ini. Menurut profil umur, populasi suatu wilayah dikatakan ”tua” jika persentase penduduk usia 65 tahun ke atas 10 persen atau lebih. Faktanya, banyak negara saat ini sedang melalui transisi demografi menuju penuaan penduduk (population ageing). Terdapat 74 dari 201 negara/wilayah di dunia masuk kategori ”tua”. Jepang negara paling ”tua” di dunia. Indonesia belum termasuk kategori ”tua” karena penduduk usia 65 tahun ke atas saat ini belum 10 persen. DI Yogyakarta merupakan provinsi yang sudah ”tua” di Indonesia. Transisi demografi penuaan penduduk berkaitan erat dengan transisi epidemiologi pergeseran penyebab kematian, dari kematian sebagian besar disebabkan penyakit-penyakit infeksi menjadi karena penyakit kronis, yang akan berinteraksi dalam cara-cara yang tak dapat diprediksi dengan pandemi seperti Covid-19.

Penduduk berusia lanjut memiliki risiko lebih tinggi mengidap penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, hipertensi, dan paru-paru. Penyakit penyerta atau komorbid ini meningkatkan risiko kematian jika mereka terinfeksi korona. Penduduk Indonesia diperkirakan menjadi ”tua” pada 2032. Dua provinsi yang termasuk berpenduduk paling banyak, Jawa Tengah dan Jawa Timur, akan menjadi ”tua” dalam lima tahun mendatang. Penuaan penduduk ini memiliki implikasi penting terhadap sistem kesehatan nasional, termasuk dalam upaya mencegah Covid-19 di masa datang. Adalah baik dan sangat perlu kita, khususnya pemda dan masyarakat, menaruh perhatian pada demografi penduduk dalam menghadapi pandemi Covid-19.(hjtp)

Sumber: Harian Kompas. Edisi: Senin, 8 Juni 2020. Rubrik Opini. Halaman 7.