“The Effects of Siblings Composition on the Children Intellectual Performance in Indonesia” Webinar Mingguan Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI

“The Effects of Siblings Composition on the Children Intellectual Performance in Indonesia”

Webinar Mingguan Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI

Hana Fajria -Humas FEB UI

DepokDepartemen Ilmu Ekonomi FEB UI mengadakan webinar Mingguan dengan topik “The Effects of Siblings Composition on the Children Intellectual Performance in Indonesia” yang berlangsung pada Rabu (6/3/2020).

Urutan kelahiran dan jarak kelahiran penting untuk kinerja intelektual anak di Indonesia menjadi latar belakang dalam melakukan penelitian ini. Sebagai pemateri adalah I Dewa Gede Karma Wisana, Ph.D, Wakil Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan  dan Rus’an Nasrudin, Ph. D,  dosen pada Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI.

Jumlah anak dan waktu yang tepat membesarkan anak-anak adalah salah satu keputusan terpenting yang dihadapi sebuah rumah tangga. Dasar pemikiran ini muncul sejak orang tua menyadari bahwa jumlah anak yang mereka miliki, urutan kelahiran dan atau interval kelahiran tertentu antara anak-anak penting dalam mempengaruhi hasil anak-anak, termasuk kecerdasan anak-anak.

Meskipun dampak struktur keluarga pada hasil anak-anak di Indonesia telah banyak diteliti, literatur yang mengeksplorasi urutan kelahiran di antara saudara kandung, bersama dengan dampak interval kelahiran pada kesejahteraan anak sejauh ini sulit ditemukan.

Memanfaatkan data longitudinal keluar skala besar, Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2007, studi ini mencoba untuk menemukan apakah urutan kelahiran dan jarak kelahiran mempengaruhi kecerdasan kakak kandung pada usia 7-14 tahun. Hasil Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa urutan kelahiran memengaruhi kinerja intelektual anak.

Namun, efek tersebut menjadi diabaikan dan tidak signifikan ketika ada kesenjangan kelahiran yang lebih lama antara anak-anak. Selain itu, faktor-faktor yang berhubungan dengan cognitiveendowment akan serampangan  jika tidak ada proses perkembangan kognitif di rumah. Dari perspektif program keluarga berencana, temuan ini mengusulkan perlunya desain kebijakan yang meyakinkan agar kesenjangan antar kehamilan direncanakan lebih lama, demi hasil intelijen. (hjtp)