Survei LD FEB UI: Mitra Apresiasi Gotong Royong di Ekosistem Gojek

Survei LD FEB UI: Mitra Apresiasi Gotong Royong di Ekosistem Gojek

Jakarta – Hasil survei terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) kepada puluhan ribu mitra pengemudi Gojek menyebutkan pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat gotong royong pekerja yang ada di ekosistem ekonomi digital.

Menurut survei bertajuk “Pengalaman Mitra Driver Gojek Selama Pandemi Covid-19” tersebut, baik perusahaan Gojek, mitra pengemudi maupun konsumen di ekosistem Gojek ini, bergerak saling membantu di tengah pandemi Covid-19 ini. Survei menemukan mayoritas mitra pengemudi Gojek mendapatkan bantuan sosial dari pihak perusahaan Gojek (89 persen).

Selain itu mereka juga mendapatkan bantuan sosial dari konsumen (21 persen) dan dari sesama mitra (5 persen). Mitra driver juga mendapat bantuan pemerintah bagi masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19.

“Hasil survei ini sangat menarik, mengingat pekerja dan ekosistem Gojek sangat terdampak oleh pandemi dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Survei ini menunjukkan di tengah kesusahan yang sedang melanda akibat pandemi, bagian dari ekosistem Gojek masih bergotong royong membantu,” ujar Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi Walandouw dalam keterangan tertulis.

Bantuan sosial, yang mengalir dari Gojek kepada mitra, dari konsumen ke mitra, bahkan antarmitra, menurut Paksi, sangat dirasakan manfaatnya oleh para mitra.

“Semangat saling membantu inilah yang kami lihat sebagai adanya sikap resiliensi, bahu-membahu membantu, sekaligus optimisme bahwa bencana bisa dilewati bersama,” tutur Paksi.

Lebih lanjut, bantuan yang diberikan oleh Gojek sebagai perusahaan membuat mitranya merasa terus didukung di tengah masa sulit.

Temuan lainnya
Pemberian bantuan tersebut ditanggapi secara positif oleh mitra, dengan mayoritas mitra (84 persen) mengapresiasi bantuan sosial yang mereka terima dari Gojek. Sebagian besar mitra lainnya yang mendapat bantuan mengatakan merasakan manfaat yang diberikan (74 persen).

Mitra pengemudi Gojek mendapatkan beberapa bantuan dari on-demand startup tersebut, dan tipe bantuan sosial yang paling banyak diterima driver adalah program sembako dan/atau voucher makan gratis (77 persen), sisanya menerima bantuan posko aman (fasilitas cek suhu tubuh; pembagian paket kesehatan terdiri dari masker, hand sanitizer dan lainnya; penyemprotan desinfektan kendaraan), keringanan cicilan, serta kerja sama dengan pemerintah untuk fasilitas program Kartu PraKerja.

Sikap gotong royong tercermin dari temuan bahwa walaupun mengalami penurunan penghasilan, hampir setengah mitra pengemudi Gojek (44 persen) memberikan bantuan sosial kepada sesama.

Pemberian bantuan yang paling banyak dilakukan adalah bantuan langsung kepada anggota keluarga (18 persen) dan kepada masyarakat yang membutuhkan (11 persen). Sebagian mitra (15 persen) memilih untuk memberikan bantuan melalui komunitas pengemudi Gojek atau langsung pada sesama mitra.

Temuan lainnya
Survei juga menunjukkan bahwa bantuan sosial yang mitra pengemudi terima dari Gojek berhubungan dengan mau tidaknya mereka bertahan di Gojek. Semakin mitra merasa diapresiasi, semakin lama mereka berencana untuk tetap menjadi mitra.

Secara keseluruhan hampir semua mitra (89 persen) tetap berencana untuk melanjutkan kemitraannya dengan Gojek, dan sebagian besar mitra (73 persen) cenderung optimis bahwa penghasilan mereka akan kembali seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

“Optimisme mitra ini menarik karena menunjukkan adanya kepercayaan mitra pengemudi pada ekosistem ekonomi digital sebagai tempat mencari nafkah, serta resiliensi bisnis on-demand startup yang saat ini mampu bertahan di masa krisis,” kata Paksi.

Metode
Survei di saat pandemi ini, lanjut Paksi, perlu dilakukan mengingat pandemi merupakan kejadian luar biasa yang berdampak sosial dan ekonomi pada suatu negara. Terlebih lagi, penelitian pada ekosistem ekonomi digital bisa memberikan gambaran apakah konsep ekosistem di ekonomi digital bisa berkelanjutan dan terus memberikan dampak positif di berbagai kondisi ekonomi.

Survei dilakukan secara online dengan metode simple random sampling kepada mitra pengemudi roda dua (GoRide) dan roda empat (GoCar) Gojek yang sudah bergabung selama minimal tiga bulan terakhir.

Survei disebar ke seluruh mitra yang memenuhi syarat selama periode pertengahan Mei 2020. Total responden yang dianalisis adalah 41.393 dengan Margin of Error kurang dari 1 persen, dengan proporsi terbesar di Jawa-Bali (60 persen).

 

Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/4264404/survei-ld-feb-ui-mitra-apresiasi-gotong-royong-di-ekosistem-gojek