Kaji Inklusi Keuangan, Tesis Mahasiswa MPKP FEB UI Ini Diuji Menkeu Sri Mulyani

0

Kaji Inklusi Keuangan, Tesis Mahasiswa MPKP FEB UI Ini Diuji Menkeu Sri Mulyani

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

JAKARTA – Mahasiswa beasiswa Bappenas dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan kekhususan Ekonomi Perencanaan Kota dan Daerah pada Program Studi Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan (MPKP) FEB UI, Robby Maulana (1806248324) melangsungkan Ujian Sidang Karya Akhir (Tesis) yang bertempat di ruang rapat Menteri Keuangan, Gedung Kementerian Keuangan RI, pada Selasa (7/1/2020).

Sidang ini diketuai oleh Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan RI sekaligus Staf Pengajar FEB UI, dengan pembimbing Chaikal Nuryakin selaku Ketua Program Studi S-1 Reguler Ilmu Ekonom FEB UI, dan anggota penguji Febrio Nathan Kacaribu selaku dosen pada Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI.

Karya Akhir (Tesis) yang diangkat, bertemakan “Inklusi Keuangan: Pengaruh Kepemilikan Rekening dan Ketersediaan Akses Lembaga Keuangan Terhadap Pinjaman Rumah Tangga”. Inklusi keuangan yang rendah membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan akses pinjaman baik untuk pendanaan modal usaha maupun investasi lainnya seperti pendidikan ataupun perumahan.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan tidak serta merta meningkatkan minat rumah tangga untuk mendapatkan kredit. Dengan metode estimasi multinomial logit regression menggunakan 294.426 sample rumah tangga dari Susenas dan Podes tahun 2018, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan berpengaruh dalam meningkatkan kredit rumah tangga.

“Hasil estimasi menunjukkan bahwa kepemilikan rekening mampu meningkatkan kredit formal dan juga menurunkan kredit informal. Ini menunjukkan bahwa kepemilikan rekening penting di dalam mendorong kredit formal serta menurunkan kredit informal. Keberadaan Bank umum, BPR dan koperasi mampu meningkatkan kredit formal namun tidak signifikan dalam mengurangi kredit informal,” tutur Robby.

Tambah dia, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepemilikan rekening terhadap kredit baik formal maupun informal. Rumah tangga yang memiliki rekening cenderung untuk menerima pinjaman pada lembaga keuangan formal serta cenderung untuk meninggalkan kredit informal.

Selain itu, hal ini menegaskan bahwa kepemilikan rekening erat kaitannya dengan kredit formal. Sehingga kepemilikan rekening menjadi penting bagi rumah tangga untuk mendapatkan akses keuangan lain seperti kredit formal. Oleh sebab itu, tahapan di dalam inklusi keuangan sangat diperlukan dalam meningkatkan probabilitas seseorang mendapatkan pinjaman formal.

“Kemudian dari sisi supply, keberadaan bank umum baik pemerintah, swasta atau agen bank mampu meningkatkan kredit formal, namun memiliki dampak yang tidak terlalu besar pada kredit informal. Selain Bank, keberadaan lembaga keuangan lain seperti BPR dan koperasi juga mampu meningkatkan peluang rumah tangga untuk mendapatkan pinjaman pada lembaga 15 formal,” jelasnya.

Ini menjadi indikasi bahwa terdapat kompetisi antara lembaga keuangan formal dan pemberi pinjaman informal, dan juga mengindikasikan bahwa keberadaan lembaga keuangan yang menyediakan kredit formal tidak dapat sepenuhnya menggantikan kredit informal. Meskipun begitu keberadaan lembaga keuangan formal masih sangat dibutuhkan untuk dapat menyediakan kredit formal.

“Untuk itu, pemerintah perlu mendorong kepemilikan rekening dan memperluas jangkauan lembaga keuangan di dalam mendorong kredit formal maupun mengurangi kredit informal,” tutupnya.

Dengan demikian, Dewan Pimpinan Sidang memutuskan, Robby Maulana (1806248324) dinyatakan lulus dengan nilai A dan berhasil mendapat gelar Magister Ekonomi. Selamat kepada Robby Maulana, M.E.! (Des)