Rapat Kerja Tahunan UKK FEB UI Triwulan IV-2019 Kaji Strategi Pendidikan Ekeskutif

Rapat Kerja Tahunan UKK FEB UI Triwulan IV-2019 Kaji Strategi Pendidikan Ekeskutif

Delli Asterina ~ Humas FEB UI

Solo – Unit Kerja Khusus (UKK) FEB UI mengadakan rapat kerja tahunan di Hotel Alila 29-01 November 2019. Rapat Kerja UKK yang sudah memasuki tahun keempat ini dihadiri oleh 6 lembaga yang berada dibawah Fakultas yaitu, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM), Lembaga Demografi (LD), Lembaga Manajemen (LM), Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA), Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS), dan UKM Center.

Rapat kerja ini dibuka oleh Elok Tresnaningsih, SE, MS.Ak, sebagai koordinator unit kerja khusus FEB UI, kemudian dilanjutkan paparan oleh Wakil Dekan I, Dr. Beta Yulianita Gitaharie, S.E., M.E., mengenai capaian AACSB. Beliau memaparkan bahwa FEB UI sudah memasuki tahap submit update pertama, dimana FEB UI sudah memiliki target pencapaian di bulan November 2019, untuk mencapainya tidak lepas dari peran semua unit di FEB UI, salah satunya unit UKK.

Beta Yulianita Gitaharie menjelaskan, ada 15 standar akreditasi AACSB, dimana ada standar yang berhubungan dengan unit UKK, yaitu standar 13-15 yang membahas tentang academic and professional engagement. Standar disini melihat engagement fakultas dengan masyarakat, Fakultas dengan alumni, peranan alumni menjadi peranan penting dalam proses akreditasi AACSB.

Standar 14 adalah standar yang sangat terkait dengan UKK, standar ini membahas tentang executive education, yaitu hubungan antara lembaga dengan degree program/program studi, dimana lembaga dan prodi harus memiliki keterikatan, agar terciptanya hubungan timbal balik, dimana degree program dapat memberikan konsep-konsep baru, aplikasi baru dan teori baru, sedangkan lembaga bisa berkontribusi dengan degree program, dengan memberikan contoh-contoh praktek. Dengan adanya hubungan ini, diharapkan bisa meningkatkan pembelajaran dan menghasilkan intellectual contribution.

“Dalam executive education perlu dilampirkan laporan dan bukti setiap pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan lembaga di lingkungan  FEB UI,”  kata Beta.

Setelah paparan tentang AACSB, dilanjutkan dengan pembahasan menganai Indonesian Economic Outlook 2020 semakin melambat di tengah meningkatnya risiko global oleh narasumber Febrio Kacaribu, Ph.D selaku  Kepala Grup Kajian Kebijakan Makroekonomi dan Sektor Finansial LPEM FEB UI.

Hari kedua, dilanjutkan dengan presentasi tiap lembaga dan sesi penutupan oleh Dekan FEB UI, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., dengan presentasi yang berjudul Konektivitas Budaya dalam Pendidikan Tinggi.

“Lembaga harus berperan aktif harus menunjukan cara membuat konektifitas budaya melalui bisnis yang selama ini sudah kita jalani,” ungkap Ari.

“Untuk jadi leader  merupakan kesempatan untuk meng-exercise leadership dan kunci dalam menjalin network,” tambahnya.

Ada hal yang berbeda di akhir acara rapat kerja UKK FEB UI ini ialah acara pelepasan Prof. Ari Kuncoro menjadi Rektor Universitas Indonesia 2019-2024. Enam Perwakilan lembaga FEB UI mengutarakan kesan-kesan terindahnya saat di pimpin oleh Dekan Ari Kuncoro. Acara diakhiri dengan pembukaan hadiah pelepasan untuk Ari Kuncoro dan foto bersama. (Des)