MEKK FEB UI Bekali Mahasiswa Terkait Strategi Publikasi Jurnal Internasional Terindeks Scopus

0

MEKK FEB UI Bekali Mahasiswa Terkait Strategi Publikasi Jurnal Internasional Terindeks Scopus

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Mahasiswa Magister Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan (MEKK) angkatan 2018 dibekali materi Workshop Progres Tesis dan Pelatihan Publikasi Ilmiah bekerjasama dengan Pusbindiklatren Bappenas dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya yang berlangsung di ruang Kartono Gunawan, LD, pada Kamis (5/12/2019).

Kegiatan ini diawali oleh presentasi dari 7 mahasiswa dengan judul tesis berbeda-beda, di antara pertama, Resti Sopiyono membahas tentang Muda dan Menganggur: Apakah Orang Tua yang Pernah Menganggur Mempengaruninya. Kedua, Indah Lukitasari membahas tentang Gerak Lambat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Indonesia. Ketiga, Financy Ramadhani membahas tentang Dampak Keberadaan Orang Tua/Lansia Dengan Gangguan Fungsional di Dalam Rumah Tangga Terhadap Partisipasi Kerja Wanita.

Kemudian, keempat, Fajar Santoso Putra membahas tentang Determinan Kehamilan Remaja di Indonesia, Filipina Kamboja, dan Myanmar. Kelima, Ahmad Rifki Febrianto membahas tentang Determinan Kontekstual Fertilitas di Indonesia Pendekatan Regresi Multilevel Kerja Wanita. Keenam, Anggi Putri membahas tentang Disabilitas dan Upah Pasar Tenaga Kerja di Indonesia. Dan ketujuh, Oktaviana Prayudhani membahas tentang Migrasi dan Kapasitas Anak di Masa Depan. Setelah itu, pemaparan materi dari 3 narasumber mengenai pemilihan jurnal, penulisan artikel dari sisi editor, dan proses publikasi.

Editor EFI sekaligus Wakabid Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, Kiki Verico memaparkan makalah ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan yang menggambarkan hasil penelitian asli. Dalam menulis paper, langkah yang perlu diambil ialah kurangilah membaca komentar di media sosial dan mulai memperbanyak membaca jurnal, baca dan tulis harus seimbang, cari nama referensi sampai menemukan nama penulis utamanya, jujurlah pada diri sendiri karena Anda bertanggungjawab secara penuh terhadap jurnal yang ditulis.

Bagian penting dari makalah ilmiah terdiri dari judul dengan menjelaskan isi inti dari makalah, abstrak merangkum elemen-elemen utama dari makalah, pendahuluan berisi memberikan konteks dan alasan untuk penelitian ini, bahan berisi penjelasan desain eksperimental sehingga dapat diproduksi ulang, metode dengan menjelaskan prosedur eksperimental, hasil berupa rangkuman temuan tanpa interpretasi, diskusi berisi menginterpretasikan temuan penelitian, ringkasan berupa rangkuman temuan, pengakuan berupa pemberian penghargaan kepada mereka yang membantu Anda, dan referensi berupa daftarkan semua makalah ilmiah, buku, dan situs web yang Anda kutip.

Sebelum mulai menulis makalah maka kita perlu merekam bacaan, buat tabel, gambar grafik, simpan file untuk merekam ringkasan hasil dan pengamatan apa pun yang tidak penting, beri tanggal pada file, perbaiki bacaan, Anda mungkin perlu mengulangi eksperimen saat masih memiliki materi, dan tulis ide kapan pun mereka datang kepada Anda.

“Untuk itu, mulailah menulis dari hal-hal sederhana seperti menentukan ide (mulai dari sesuatu yang mudah, bangun pertanyaan & buat jawabannya, identifikasi siapa yang terkena dampak, siapkan solusi & bangun alternatif solusinya lalu jelaskan), tulis (buat kerangka logikanya dari masalah hingga solusi, urai masing-masing kerangkanya dan tetaplah menyatu, sesuaikan bahasa & metode agar bisa dibaca umum, cetak baca & buatlah tulisan tersebut mengalir),” ucap Kiki Verico.

Tambah dia, strategi yang harus dilakukan agar paper/jurnal kita bisa dipublikasikan ke jurnal Internasional terindeks scopus maka harus bertujuan tinggi mulai dari yang paling mudah, menulis makalah akademis dengan tepat, mengirim makalah sekaligus mengikuti seminar/konferensi, daftar editor, preferensi metode kuantitatif & kualitatif, dan mulailah dari melanjutkan kertas kerja sebelum tertuang dalam jurnal, dan periksalah sebelum pengiriman makalah secara keseluruhan mulai dari turnitin, grammarly, proofread (zero defect).

“Jurnal itu sesuatu yang paling tinggi ibarat pohon kelapa. Laluilah tahap-tahapannya sehingga Anda akan mencapai puncaknya. Karena Anda tidak pernah bisa melompat dan harus berusaha memanjatnya untuk bisa sampai ke puncak pohon tersebut,” pesan inspirasi Kiki Verico kepada mahasiswa di akhir pemaparan materinya.

Editor JEPI sekaligus dosen pada Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI, Djoni Hartono mengatakan struktur artikel versi JEPI harus memenuhi kriteria di antaranya judul tidak lebih dari 12 kata, nama & alamat lengkap penulis, alamat korespondensi, abstrak (terdiri dari tujuan, metode, dan hasil), kata kunci, klasifikasi JEL, pendahuluan, tinjauan referensi, metode, hasil & analisis, simpulan, dan daftar pustaka. Bagian metode dan hasil bersifat opsional untuk tulisan berbentuk hasil pemikiran.

Spesifikasi yang diinginkan oleh JEPI ialah mengubah tulisan menjadi sekitar 6000-8000 kata, pendahuluan terdiri dari 1-2 halaman, tinjauan pustaka 2-3 halaman, metode 1-2 halaman, hasil 10-12 halaman (minimal 60% tulisan), pendahuluan (perumusan masalah/pentingnya penelitian, kontribusi tujuan), kesulitan membuat tinjauan pustaka yang baik, menyusun metode yang benar-benar menggambarkan apa yang ada di hasil penelitian, menyajikan hasil & mengelaborasikannya, dan kegagalan dalam menyampaikan kesimpulan & implikasi kebijakan. Jurnal yang baik memuat 80% referensi dari artikel ilmiah yang bersifat terkini atau pemutakhiran.

“Pengalaman saya selama menjadi reviewers bahwa apa yang ditulis dalam hasil, Anda tidak menjelaskannya di bagian metode. Editor ingin melihat dalam dua halaman pertama ialah menemukan novelty. Apabila di halaman dua pertama tidak ditemukan novelty maka editor akan malas membacanya. Selain itu, editor juga menginginkan kualitas paper yang baik dalam hal tampilan (seperti penulisan persamaan, gambar, tabel, cara menyajikan tulisan) maupun substansi (terdiri dari format tulisan, kaidah penulisan ilmiah, pentingnya penelitian dilakukan, kontribusi, konsistensi antara tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan/implikasi kebijakan),” kata Djoni Hartono.

Editor Jurnal Ekonomi Indonesia ISEI, Mohamad Dian Revindo menambahkan bahwa tujuan dari jurnal agar dipublikasi antara lain untuk angka kredit jabatan/pangkat, masukan untuk riset kita, menyebarkan informasi & pengetahuan (pengakuan, jaringan, kepuasan batin), teknik penulisan ilmiah & pengelolaan jurnal termasuk bidang yang berkembang pesat (penulis, reviewer, editor) untuk menambah jaringan dan coaching.

“Tips agar jurnal kita bisa terpublikasi Internasional terindeks scopus maka harus mempersiapkan naskah mulai dari editor teknis/pembacaan sejawat, pembacaan bukti, cek plagiarisme. Kemudian, pengajuan seperti teliti jurnal & pedoman penulis, kutip makalah dari jurnal, surat pengantar. Selanjutnya, tinjau laporan dari segi pertimbangan umum, abstrak, pendahuluan untuk memberikan pernyataan yang menjelaskan kontribusi penelitian, tinjauan literatur, metodologi. Dan hasilnya ditafsirkan dengan baik dan dimasukkan ke dalam perspektif literatur yang ada dan kesimpulan menjelaskan bagaimana penelitian telah menciptakan pengetahuan,” tutupnya. (Des)