Inilah 2 Persepsi Milenial Terhadap Era Baru Legislatif Melalui Self Branding

0

Inilah 2 Persepsi Milenial Terhadap Era Baru Legislatif Melalui Self Branding

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

JAKARTA – Organisasi mahasiswa Business Center Student Committee Program Studi Magister Manajemen FEB UI selenggarakan Sharing Session Kelas Inspirasi dengan tema “Persepsi Milenial Terhadap Era Baru Legislatif Melalui Self Branding” yang berlangsung di Auditorium MM, pada Jumat (29/11/2019).

Ketua Program Studi Magister Manajemen FEB UI, Rofikoh Rokhim memberikan sambutan bahwa kita semua di sini ingin belajar tidak hanya dari bidang ekonomi, manajemen tetapi kita juga harus mendapatkan trik-trik/case study/pengalaman dari tokoh-tokoh yang ada di masyarakat, baik segi bisnis maupun legislatif.

Berbicara milenial di Indonesia ibarat sebagai generasi pertama yang menyandang status digital native. Berdasarkan data bahwa 1 dari 3 penduduk Indonesia didominasi oleh kaum milenial. Dimana 8 dari 10 terkoneksi dengan internet, 30,7% berkunjung ke mall minimal 2 minggu sekali, 40,1% memiliki akun instagram, dan 22,3% masih ada yang membaca surat kabar.

“Selain itu, 9 perilaku milenial bila dilihat dari perilaku sehari-hari, di antara kecanduan internet, kerja cepat & cerdas, bisa apa saja, liburan kapan saja & dimana saja, cuek dengan politik, suka berbagi, tidak harus memiliki, mudah berpaling ke lain hati, dan dompet tipis,” ungkap Rofikoh Rokhim.

Komisi A DPRD DKI Jakarta, Agustina Hermanto alias Tina Toon memaparkan bahwa personal branding merupakan segala sesuatu berada pada diri Anda yang membedakan dan menjual. Sebelum membentuk personal branding kita harus memahami diri kita terlebih dahulu dan kuncinya terdiri dari swots dan goals.

“Dalam hal goals personal branding untuk membantu kepentingan banyak orang, di antaranya persiapan strength (pendidikan, public figure, communication skill, analisis, kecakapan bahasa, performa), opportunities (muda & berani, nothing to lose, zaman milenial & Gen Z), weakness (ingin cepat, fokus kualitas, sulit percaya, cannot leave things behind, work addict), dan threats (internet & sosmed, hoax, persaingan),” imbuhnya.

“Saya sebagai generasi milenial yang terjun di dunia politik terkait personal branding bahwa politisi muda berangkat dari keartisan bersama pengetahuan, kemampuan dan integritas penuh dengan niat membantu lebih dari kapasitas pribadi dengan kepedulian terhadap masyarakat,” tutup Tina Toon sapaan akrabnya dalam pemaparan materinya.

Anggota Komisi VI DPR RI, Sondang Tampubolon mengatakan jumlah anggota DPR RI 2019 – 2024 sebanyak 575 orang dengan rasio laki-laki sebanyak 457 orang dan perempuan 118 orang serta berusia di bawah 40 tahun sebesar 90 orang. Politik merupakan segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik dalam menjalankan sebuah pemerintahan dan bernegara.

“Di dalam dunia politik, generasi muda atau milenial dianggap belum berpengalaman, belum matang dalam berpikir dan belum stabil secara emosi, cenderung idealis & tidak realistis karena sering mengambil keputusan berdasarkan emosi perasaan,” ujar Sondang Tampubolon.

Maka, generasi milenial harus melakukan perubahan seperti bersikap/bertindak sebagai agent of change & harus mampu memutuskan lingkaran setan politik kekuasaan/uang, harus tetap optimistis & tidak boleh berhenti melakukan langkah-langkah perbaikan dalam segala hal termasuk sektor politik, harus maju & peduli menciptakan kualitas politik yang baik & harus berani terjun ke dalamnya, politik hanya akan terjadi pada saat orang-orang baik/profesional & berintegritas.

“Tekad saya terjun ke dunia politik dari sisi self branding melalui jadi & kenali diri sendiri, kembangan seluruh kelebihan, potensi diri, kecakapan komunikasi, mempunyai pengetahuan, media main stream & medsos. Tak hanya itu, terdapat juga 5 self branding yakni awareness, knowledge, preference, liking, dan loyalty,” tutupnya. (Des)