Sambut Mahasiswa Baru 2019, Pascasarjana Ilmu Akuntansi FEB UI Berikan Bekal Menempuh Masa Perkuliahan

Sambut Mahasiswa Baru 2019, Pascasarjana Ilmu Akuntansi FEB UI Berikan Bekal Menempuh Masa Perkuliahan

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Dalam menyambut tahun ajaran baru 2019–2020, Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi (PPIA) FEB UI menyambut Mahasiswa Baru Semester Gasal yang berlangsung di ruang 406, Gedung Pascasarjana, pada Kamis (29/8/2019).

Mahasiswa Baru pada Pascasarjana Ilmu Akuntansi FEB UI tahun ini secara keseluruhan berjumlah 15 mahasiswa. Terdiri dari Jenjang S-2 sebanyak 10 mahasiswa dan Jenjang S-3 sebanyak 5 mahasiswa.

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan terkait pengenalan Program Studi Pascasarjana Ilmu Akuntansi seperti sistem akademik, staf & pimpinan, peraturan akademis, fasilitas serta keunggulan yang disampaikan oleh Ketua Program Studi PPIA. Kemudian, testimoni atau sharing dari alumni PPIA. Dilanjutkan dengan pemaparan terkait fasilitas layanan Pusat Sumber Belajar (PSB) seperti pencarian literatur & database, strategi penelitian, cara membaca jurnal, penggunaan Endnote, dan panduan menulis menurut UI agar terhindar dari plagiarism.

Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Akuntansi FEB UI, Yulianti Abbas mengatakan strategi dalam menulis paper untuk mahasiswa PPIA, yakni pertama ketahui dahulu apa yang ingin dibaca. Hal ini, berarti membutuhkan referensi yang tersedia di Jurnal bereputasi, seperti Jurnal Clarivate dengan indeks ilmu-ilmu sosial, Jurnal ABDC, dan Jurnal Scimago. Kedua, mengenal lapangan dengan cara diskusi dengan dosen ataupun sesama mahasiswa di ruang kelas saat belajar, forum riset Akuntansi, dan invited speaker.

Kemudian, ketiga pelajari keterampilannya yang di dapatkan dari metode workshop yang pernah di datangi, pelatihan ekonometrika, bagaimana cara melakukan riset agar efisien. Dan terakhir, bekerjasama untuk membaca dan membahas makalah dalam kelompok, karena Anda bukanlah satu-satunya yang berjuang sendirian, bicaralah dengan senior Anda mungkin mereka memiliki wawasan tentang bagaimana cara bertahan di kelas, dan jadikan rekan Doktoral menjadi sumber informasi yang baik ketika ingin berbicara tentang ide atau metodologi penelitian.

Alumni S-2 PPIA angkatan 2011 & S-3 angkatan 2016, Nurul Aisyah Rachmawati memberikan testimoni atau sharing bahwa alasan memilih berkuliah di PPIA FEB UI, karena ingin menjadi dosen. Pengalaman di S-2 PPIA sangatlah seru dan kompak karena merasa senasib untuk menghadapi jurnal. Hambatan yang dihadapi pada saat S-2 ialah kuliah sambil bekerja di perusahaan.

“Maka, saya membuat strategi untuk bisa menyeimbangi antara kuliah dan bekerja. Akhirnya, di semester 2, saya sudah memilih topik thesis. Cara memilih topik yang baik adalah kita cari sesuai dengan mata kuliah yang dipahami/sesuai background masing-masing, review jurnal, membuat proposal riset/paper. Di setiap mata kuliah haruslah serius dalam belajar dan membuat jurnal yang berbeda-beda dengan tujuan ketika lulus dari S-2, tentu akan membantu kenaikan jabatan akademik Anda,” kata dia.

Sedangkan, pengalaman di S-3 ialah paper yang ditulis akan direview secara individu bukanlah berkelompok seperti S-2. “Maka, bagi Anda yang menempuh S-3 di sini apabila ingin lulus tepat waktu maka haruslah menjaga kondisi kesehatan dengan istirahat yang cukup, percaya diri, pergunakan waktu untuk mereview materi yang sudah didapatkan di kelas, lakukan sharing dengan senior, mengontrol sprit dengan mendisiplinkan diri sendiri, serta pilihlah promotor dan ko-promotor sesuai dengan sepemikiran/sejalan agar mudah bila diajak berdiskusi maupun beragumen,” ujarnya.

Research & Subject Specialist Librarian Perpustakaan UI, Luluk Tri Wulandari menyampaikan bahwa berdasarkan data perpustakaan UI terhadap sumber referensi jurnal penelitian menunjukkan 64% masalah dalam pencarian literatur online ialah keyword & hasil tidak sesuai. Sementara itu, 92% bermasalah dalam pencarian literatur online pada skill pencarian.

“Maka tips dan trik dalam menelusuri itu semua, di antaranya menentukan topik berdasarkan analisis, kata kunci, sinonim/jargon/istilah, dan konteks. Kemudian, melakukan penelusuran berdasarkan dari proses pencarian, AND or NOT, dan membuat sitasi artikel. Terakhir, gunakan limiters dari sisi frame waktu, jenis literatur, gender, umur, populasi, dan bahasa,” jelas dia.

IT and References Libraryan UI, Sony Pawoko memaparkan Endnote adalah suatu aplikasi yang bisa membuat database literatur yang bisa dimanfaatkan sebagai manajemen sitasi dan daftar pustaka serta bisa berjalan di semua OS yang bisa terintegrasi oleh microsoft office. Endnote bisa di instal dan download di laman endnote.com. Aplikasi tersebut memiliki berbagai macam style untuk memperoleh dokumen dan referensi.

“Pada dasarnya, keuntungan dari menggunakan Endnote ialah kita mempunyai backup data dari literatur-literatur yang sudah dicari dan bisa dipergunakan untuk penulisan sitasi dan bibliografi. Selain itu, mencegah tindakan plagiarism dengan alasan mahasiswa melakukan hal tersebut karena sengaja dan lupa tidak mencantumkan sumbernya, hanya copy-paste serta mengutip karya orang lain,” tutupnya. (Des)