Pola Penghentian Penggunaan Kontrasepsi Jadi Tema Seminar Reguler Lembaga Demografi FEB UI

Pola Penghentian Penggunaan Kontrasepsi Jadi Tema Seminar Reguler Lembaga Demografi FEB UI

Melva Costanty ~ Humas FEB

DEPOK (2019/8/3) Berdasarkan data survey Demografi dan Kesehatan pada tahun 2017, tingkat putus pakai dalam penggunaan kontrasepsi berdasarkan data kalender SDKI dan model Gompertz proporsional hazard menunjukkan bahwa bahaya penghentian pemakaian kontrasepsi yang lebih beresiko tinggi pada wanita dan dengan penggunaan alat kontrasepsi jenil pil dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain. Hasil lainnya menunjukan faktor lain yang juga mempengaruhi keputusan wanita untuk melakukan putus pakai kontrasepsi, diantaranya wanita dengan umur yang lebih tua, mempunyai sedikit anak, rentang jarak kelahiran (antar anak), tingkat pendidikan, kepemilikan telepon genggam dan penggunaan internet. domisili, tingkat kesejahteraan serta keterlibatan wanita dalam pengambilan keputusan dalam keluarga, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional untuk merancang program konseling pemakaian kontrasepsi.

Hal ini disampaikan dalam oleh tim peneliti Lembaga Demografi UI, Omas Bulan Samosir, PhD, Ayke Soraya Kiting, SE, MSc, dan Flora Aninditya, SE. MSE. dalam Seminar Reguler Lembaga Demografi dengan topik “Deteminants of Contraceptive Discontinuation in Indonesia: The Evidence from 2017 Indonesia Demographic and Health Survey” di Ruang Kartono Gunawan, Lt. 3, Gedung Nathanael Iskandar, Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Kampus Depok.


Omas mengatakan pola penghentian dalam penggunaan alat kontrasepsi menjadi perhatian khusus baginya. “Saya juga concern karna angka ketidakberlangsungan 12 bulan ini meningkat, padahal pemerintah kita punya target angka kelahiran turun, Kalau dibiarkan naik terus nanti- bisa-bisa dia stagnan ga tercapai target penurunan tingkat kelahirannya.” Omas juga menambahkan bahwa pengolahan data kalender ini cukup sulit dan belum banyak yang menguasai. “Saya merasa kemampuan itu belum saya transfer kepada org lai. saya tahu bahwa sangat terbatas orag yg bisa mengolah data kalender. dan kalau bs mengolah ini, itu hebat, karn itu suatu pencapaian yg luar biasa dlm bidang pengolahan data programming dan juga tentunya nanti program AKD sendiri.”

Seminar Lembaga Demografi terbuka untuk umum. Kali ini beberapa mahasiswa pasca-sarjana UI dan pegawai BKKBN. (Des)