Aryana Satrya Paparkan Persiapan Finansial Jelang Pensiun

Aryana Satrya Paparkan Persiapan Finansial Jelang Pensiun

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Dalam memperingati Hari Lanjut Usia Nasional, Universitas Indonesia mengadakan seminar edukasi pra-lansia yang mengusung tema “Mewujudkan Lanjut Usia yang Mandiri, Maju dan Sejahtera” yang berlangsung di Auditorium ILRC, Kampus UI, Kamis (4/7/2019).

Lanjut usia (lansia) merupakan proses yang harus dilalui manusia dan periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Usia 60 biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan lanjut usia.

Usia 60 sebagai usia pensiun dalam berbagai urusan, sebagai tanda mulainya lanjut usia. Tahap terakhir dalam rentang kehidupan sering dibagi menjadi lanjut usia dini yang berkisar antara usia 60–70 dan lanjut usia yang mulai pada usia 70-an akhir kehidupan seseorang.

Menurut Aryana Satrya, dosen pada Departemen Manajemen FEB UI, lansia ialah masyarakat menua berada di atas 60 tahun ke atas dan memasuki masa pensiun dalam bekerja. Namun, yang harus dipersiapkan secara finansial saat memasuki masa pensiun, di antaranya menetapkan gaya hidup yang disesuaikan dengan kondisi pensiun, membuat persiapan transisi dari angkatan kerja menjadi pensiunan, mengurangi tingkat utang, meninjau kembali asuransi yang telah ada, memastikan bahwa cadangan keuangan yang tersedia cukup untuk membiayai segala keperluan pada sejak masa pensiun dimulai.

“Ada dua hal cara yang dapat menjaga keuangan apabila sudah berada di masa pensiun, yaitu kita bisa melakukan investasi dengan berbagai produk, antara lain tabungan, deposito, reksadana, tanah, ruko, emas, pasar uang, dan saham. Selain itu, menjadi seorang wirausaha, apabila anda seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai perusahaan pada masanya yang sudah terbiasa menerima uang gajian, maka untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan percaya diri dan mau belajar dari orang-orang yang sudah berpengalaman,” jelasnya.

Sementara itu, pemerintah dalam hal ini mendukung dan berpartisipasi terhadap semua kegiatan sosial yang dilakukan oleh para lansia untuk mengisi kegiatan sehari-hari mereka. Pemerintah juga mendirikan posyandu khusus lansia yang sudah tersebar di seluruh Indonesia terutama yang terbanyak di daerah jawa. “Itu semua dibantu oleh dana APBN untuk alokasi bagi para lansia,” tutupnya. (Des)