MM UI Gelar Sarasehan Bersama Ketua OJK

MM UI Gelar Sarasehan Bersama Ketua OJK

Melva Costanty ~ Humas FEB UI

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 mengajarkan pentingnya manajemen resiko dan Good Coverage Governance dalam industri jasa keuangan, sedangkan pada krisis finansial global 2008, berimplikasi pada penerapan BASEL III di Indonesia, pembentukan UU tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), serta penerapan Pedoman Standar Akuntansi Kuangan (PSAK)71.

Dua puluh tahun setelah krisis moneter, ekonomi Indonesia bertumbuh cukup baik dan bersaing dibandingkan negara berkembang lainnya. Perbankan Indonesia mampu bertahan menghadapi tantangan berikutnya. Tantangan industri jasa keuangan yang akan dihadapi diantaranya, pasar keuangan yang dangkal, rendahnya literasi dan akses keuangan, serta perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi dalam sektor jasa keuangan menjadi tantangan tersendiri. Platform e-commerce, transportasi online, financial technology, serta digital flat currency menjadi tantangan yang dihadapi dalam sector jasa keuangan. Besarnya potensi digital dan pengguna fintech di Indonesia pun tidak terlepas dari resiko pesatnya teknologi keuangan. Untuk menghadapi hal tersebut, Basel Committee on Banking Supervision menyarankan beberapa peraturan sebagai implikasi bagi pengawas dan regulator.

Otoritas Jasa keuangan (OJK) menilai manajemen resiko pada Lembaga Jasa Keuangan (LJK) memiliki peran penting. Oleh karena itu, OJK menerapkan peraturan terkait penerapan manajamenen resiko pada LJK. Tak hanya LJK, OJK juga upaya membangun eksosistem fintech yang baik. OJK mendukung inisatif di sektor Digital Finance, namun tetap memperhatikan perlindungan konsumen dan menghindari ‘bank spot’ regulasi dan pengawasan.

Wawasan mengenai manajemen resiko dalam industri jasa keuangan ini dibagikan oleh Wimboh Santoso, Ph.D, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam Sarasehan Bersama Ketua OJK di Auditorium Gedung Professor Wahjudi Prakarsa, MM, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Kampus Salemba, Jakarta.

Acara ‘Sarasehan’ diselenggarakan oleh Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk berbaagi dan berdiskusi mengenai isu ekonomi sekaligus memperkuat silaturahmi antaralumni. Sarasehan ini terbuka untuk umum ini dihadiri oleh mahasiswa program pascasarjana, dosen, guru besar dan alumni Magister Manajemen. (des)