Pentingnya Public Speaking untuk Dosen melalui Training The Facilitators

Pentingnya Public Speaking untuk Dosen melalui Training The Facilitators

 

Melva Costanty – Humas FEB

 

DEPOK (2019/04/01) – Kemampuan public speaking tidak hanya dibutuhkan oleh MC atau presenter saja, tapi juga dosen. Seorang dosen dituntut untuk dapat mentransfer ilmu yang dimiliki, sekaligus memberikan high-impact bagi mahasiswanya. Hal ini yang menjadi tujuan dari kegiatan Training for Facilitator yang diselenggarakan oleh Departemen Akuntansi bekerja sama dengan KPMG Indonesia, di Ruangan Siddharta Wijaya, Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok.

Saat mengajar didepan kelas, banyak faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya penyampaian materi. “Faktor visual, apa yang dilihat menjadi salah satu faktor penting. Eye contact, ekspresi wajah, bahkan cara berdiri perlu diperhatikan,” ujar Yosi Cikinina, Senior Manajer KPMG in Indonesia. “Sedangkan story telling, menjadi teknik yang paling tepat untuk menangkap dan ‘mengunci’ perhatian orang,” tambahnya.

Gangguan dalam proses belajar mengajar juga dapat diatasi dengan menetapkan aturan awal saat pertama kali masuk kelas. “Pastikan bahwa semua mahasiswa paham dan mengerti dengan aturan yang disepakati, termasuk konsekuensi yang dihadapi jika melanggar aturannya,” ujar Ivana Arlianto, Partner KPMG in Indonesia.

Ancella A. Hermawan, Ketua Departemen Akuntansi, berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi para dosen, terutama dosen-dosen muda, untuk meningkatkan kualitas pengajarannya. “Seperti saya dulu mengajar S2 yang peserta kelasnya kebanyakan sudah lebih senior, itu benar-benar tantangan. Dosen-dosen di Departemen Akuntansi, kebanyakan masih muda dan terkadang bukan hanya mengajar mahasiswa, tapi juga memberikan training di Pusat Pengembangan Akuntasi dan program Executive Education. Itu bisa jadi lebih berat, karena pesertanya lebih senior dan sudah punya pengalaman. Kalau tidak punya kemampuan yang baik untuk deliver, nanti akan dinilai tidak bagus oleh pesertanya.”

Salah satu trainer, Aji Paramartha, Senior Manajer KPMG in Indonesia merupakan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Aji merasa senang kembali ke kampus dan berbagi di tempat ia menuntut ilmu. “Agak deg-degan rasanya, mengingat beberapa peserta adalah dosen yang mengajar saya dulu. Tapi saya senang bisa berbagi. Semoga apa yang diberikan bisa bermanfaat,” ujar Aji.

Mengangkat tema ‘Help People Learn’, pelatihan ini terbagi menjadi beberapa sesi, diantaranya sesi Teknik Presentasi yang efektif, sesi Story Telling, sesi Answering Question and Class Disruption serta Planning for Presentation. Pengajar diberi informasi mengenai hal-hal yang harus diperhatikan saat mengajar, tips dan trik untuk mengatasi masalah yang sering terjadi di kelas, hingga merencanakan dan menyiapkan presentasi yang efektif. Dalam sesi terakhir, peserta diberi satu topik dan melakukan praktek presentasi. Presentasi direkam, kemudian hasilnya dilihat bersama dan dievaluasi oleh trainer dan peserta lain. (des)