Kuliah Umum Wakil Menkeu Mardiasmo: Peran Akuntan Profesional Indonesia Era Revolusi Industri 4.0

Kuliah Umum Wakil Menkeu Mardiasmo: Peran Akuntan Profesional Indonesia Era Revolusi Industri 4.0

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengadakan Kuliah Umum dengan mengangkat tema “Peran Akuntan Profesional Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0” yang berlangsung di Auditorium Soeria Atmadja, pada Rabu (21/11/2018).

Dekan FEB UI, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., memberikan sambutan pembuka pada Kuliah Umum ini. Ia mengatakan dunia akuntansi saat ini sudah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Di mana posisi back office pada profesi Akuntan lama-kelamaan akan tergantikan oleh software dengan berkembangannya teknologi yang dinamai oleh Revolusi Industri 4.0.

Wakil Menteri Keuangan RI sekaligus Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia, Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Akt., sebagai pemateri dalam Kuliah Umum ini, memaparkan dunia global saat ini sedang mengalami perubahan yang ditandai dengan kemajuan teknologi (internet) atau lebih dikenal dengan Revolusi Industri 4.0.

Salah satu bidang profesi yang terkena dampak dari Revolusi Industri 4.0 ialah Akuntansi. Akuntansi sendiri sebagai ‘bahasa global’ yang berorientasi pada perspektif dunia, melewati batas-batas geografis antar negara juga diterima sebagai bahasa akuntabilitas di mana informasi yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagai alat pengambilan keputusan.

“Perlu diketahui Akuntansi merupakan instrumen penting untuk mewujudkan akuntabilitas. Perkembangan teknologi dan industri menciptakan threat sekaligus opportunity dan akuntabilitaslah yang menjadi penengah antara kedua tersebut. Selain itu, sebagai art dan science serta tool di posisi strategis yang memerlukan long range vision tidak hanya andal dengan data dari masa lampau, namun juga meneliti pandangan jauh ke depan,” papar Mardiasmo.

Hubungan Accounting dan Froud sebagai media yang dapat dengan mudah digunakan sebagai alat untuk menyembunyikan dan melakukan fraud. Untuk itu, Akuntansi harus dikelola sedemikian rupa sehingga tetap berintegritas, dimulai dari pengaturan, standar, sistem, proses, dan manusia/profesi yang melakukannya.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah bagi para Akuntan Profesional yang berintegritas. “Semangat mulia yang mewarnai IAI semenjak hadir lebih dari 60 tahun yang lalu membimbing perkembangan Akuntansi dan mempertinggi mutu pendidikan akuntan,” ujarnya.

IAI juga menciptakan akuntan yang profesional sesuai dengan Revolusi Indonesia saat ini dengan inovasi pada ujian CA mencakup mata ujian sistem informasi dan pengelolaan internal dengan kondisi kekinian (teknologi dan proses bisnis yang relevan) sehingga dapat diharapkan membekali akuntan menghadapi revolusi industri tersebut. Profesional yang diharapkan itu bisa mengatasi perkembangan dunia yang semakin maju.

Selain itu, IAI sebagai mesin reformasi untuk Indonesia, di mana organisasi tempat berhimpunnya para profesional yang memiliki standar moral & etika, dikelola dengan governance yang baik, dan mampu menginduksi lingkungan profesi dan masyarakat dengan praktik governance.

Sebagai organisasi profesi dan standar setter, IAI terus mengembangkan diri dan profesional yang bersaing untuk dapat mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan integritas sebagai mahkota para profesional dengan kesadaran penuh bahwa profesi akuntan memiliki peran penting melawan fraud.

Tantangan bagi Akuntan Profesional saat ini dengan perkembangan teknologi yang mengharuskan untuk berinovasi membuat suatu model bisnis yang semakin kompleks dengan risiko yang belum dapat dipetakan. “Mau tidak mau Akuntan Profesional ini harus memperkuat keahlian, membuka wawasan, dan menanamkan nilai dan etika yang kuat untuk dapat bertahan menghadapi perubahan serta memberikan kontribusi terhadap peradaban,” tutupnya. (Des)