KANOPI FEB UI Selenggarakan The 16th Economix: Global Economic Challenges

KANOPI FEB UI Selenggarakan The 16th Economix: Global Economic Challenges

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (KANOPI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan The 16th Economix: Global Economic Challenges dengan tema “The Future of Work: A Looming Phenomenon” yang berlangsung di Auditorium Soeria Atmadja, Gedung Dekanat, pada Senin (5/11/2018).

The 16th Economix: Global Economic Challenges merupakan kegiatan rutin tahunan dari organisasi kemahasiswaaan yang dijalankan oleh mahasiswa S-1 Ilmu Ekonomi dan terdiri atas seminar internasional, Model United Nations, dan serangkaian kompetisi ekonomi di tingkat internasional.

Seminar ini dibuka oleh sambutan Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., selaku Dekan FEB UI. Dari tahun ke tahun, Economix telah meningkatkan kualitasnya melalui pengembangan dan inovasi yang berkelanjutan. Peningkatan tersebut terlihat dari skala kegiatan, variasi peserta, kualitas pembicara dan moderator dalam seminar, serta cakupan publikasi yang semakin luas.

“Saya yakin para peserta The 16th Economix akan memperoleh manfaat tidak hanya dengan memperoleh wawasan dan pengalaman baru, namun juga dengan mengembangkan jaringan pertemanan bersama peserta dari berbagai belahan dunia,” ucap Ari Kuncoro.

Selanjutnya, keynote speech yang disampaikan oleh dua pembicara, pertama Dr. Ir. Ngakan Timur Antara selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian RI. Saat ini, Indonesia menjadikan industri 4.0 sebagai salah satu agenda nasional dan telah berhasil membangun siklus ekonomi yang baik serta membawa ke salah satu ekonomi global terkemuka.

“Peningkatan siklus ekonomi Indonesia dilihat dari penghasilan total tenaga kerja, pengeluaran rumah tangga (konsumen) dengan menyumbang 55% dari PDB yang diperluas sebesar 8 kali dalam 15 tahun, investasi, dan kegiatan perusahaan,” kata Ngakan Timur Antara.

Pada tahun ini, Indonesia telah menetapkan prioritas nasional untuk mewujudkan 4.0, yaitu aliran material reformasi dengan meningkatkan produksi bahan hulu domestik, mendesain ulang kawasan industri, membangun roadmap zonasi industri nasional tunggal, merangkul kelestarian dengan meraih peluang di bawah tren keberlanjutan global, memberdayakan UKM.

“Selain itu, membangun infrastruktur digital, menarik investasi asing, meningkatkan kualitas SDM, menetapkan ekosistem inovasi, memperkenalkan pembebasan pajak/subsidi untuk adopsi teknologi dan dukungan pendanaan, dan membuat kebijakan/peraturan yang lebih koheren melalui kolaborasi lintas kementerian,” tutup Ngakan Timur Antara.

Keynote speech kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Dahlan Iskan selaku Mantan Menteri BUMN RI. Dunia saat ini sudah berubah dengan kemajuan teknologi digital yang dinamai Revolusi 4.0. Semua yang dikerjakan oleh manusia, baik di industri maupun lainnya lama-kelamaan akan tergantikan posisinya dengan teknologi canggih.

“Dengan itu, Anda harus mempersiapkan skill yang mempuni dan berpikir tentang pekerjaan jenis apa yang sesuai dengan kemampuan Anda saat ini. Selain itu, berpikirlah untuk mempunyai pekerjaan dalam jangka waktu yang lama dan lakukan sekeras mungkin untuk melihat peluang selanjutnya,” tutupnya. (Des)