Alumni PPIE FEB UI Raih 3rd Best Paper di Malaysia-Indonesia International Conference on Economics, Management, and Accounting

Alumni PPIE FEB UI Raih 3rd Best Paper di Malaysia-Indonesia International Conference on Economics, Management, and Accounting

 

Delli Asterina- Humas FEB UI

DEPOK (20/10/2018) – Afiat Ria Nabati alumni angkatan 2016 program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia memenangkan penghargaan Best Paper di ajang Malaysia-Indonesia International Conference on Economics, Management, and Accounting (MIICEMA) ke 19 yang berlangsung di Mercure Hotel, di Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia (18/10/2018).

Acara berlangsung dengan tema “The Future of Disruptive Innovation to Strengthen Competitive Advantages in Economics, Management, and Accounting”. Acara ini juga di hadiri oleh Dr. Ancella A. Hermawan selaku Ketua Departemen Akuntansi FEB UI.

Seminar MIICEMA adalah event tahunan yang diselenggarakan oleh universitas anggota yaitu kerjasama antara Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan beberapa universitas di Indonesia, diantaranya Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah),Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Bengkulu (Unib), Universitas Tanjung Pura (Untan), dan lain-lain. Saat ini, anggota MIICEMA mencapai lebih dari 20 universitas. Untuk tahun ini, tuan rumah penyelenggaranya ialah Universitas Tanjung Pura Pontianak (Untan).

“Total paper yang dipresentasikan dalam seminar ini ada 103 paper, ditulis oleh berbagai kalangan, diantaranya dari beberapa kalangan universitas di Indonesia dan Universiti Kebangsaan Malaysia,” kata Afiat.

Paper saya berjudul “the Autonomy of Tax Administration Agency and Its Effect on Tax Performance in Developing Countries”. Tujuannnya adalah untuk melihat apakah pemberian otonomi otoritas pajak dibsuatu negara, yg dikenal dengan semi-autonomous revenue agency (SARA), dapat memberikan dampak pada kinerja penerimaan pajaknya (total tax revenue/GDP – tax ratio). Penelitian ini menggunakan sampel 15 negara berkembang di Amerika Latin (7), Afrika (7), dan Asia (1) tahun 1984-2012 (29 tahun). Dengan menggunakan estimasi data panel, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan SARA di negara berkembang dapat meningkatkan kinerja penerimaan pajak (tax ratio) sebesar 0.9% s.d. 1.7%. Data bersumber dari World Development Indicators (WDI), Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), International Country Risk Guide (ICRG), dan Polity IV Database serta daei penelitian sebelumnya oleh Mann (2004) dan Manasan (2003),” ujar Afiat.

“Manfaat dan tujuan dari ajang ini adalah menjadi tempat para akademisi, peneliti, mahasiswa dan praktisi mengemukakan ide-ide baru, saling bertukar informasi, dan saling berdiskusi mengenai isu-isu terbaru di bidang Ekonomi Manajemen”, tambahnya.

“Langkah dalam waktu dekat adalah mempublikasikan paper ke jurnal yg terindeks scopus. Langkah jangka panjang, terus aktif melakukan penelitian-penelitian di bidang ekonomi dan mengikuti ajang-ajang seminar berskala nasional maupun internasional untuk terus mengasah dan meningkatkan keilmuan serta membangun jaringan dengan berbagai kalangan,” tutupnya. (Des)