Kuliah Tamu MM FEB UI Kaji Strategi Blue Bird Hadapi Era 4.0

Kuliah Tamu MM FEB UI Kaji Strategi Blue Bird Hadapi Era 4.0

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

JAKARTA – Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan Kuliah Tamu yang berlangsung di ruang 211, Gedung MM, Salemba, pada Rabu (10/10/2018).

Sebagai pemateri dalam acara ini ialah Andeka Putra selaku CIO di Blue Bird dan anggota dari iCIO Community. Ia membahas mengenai ‘Strategi Blue Bird Menghadapi Era 4.0’. Blue Bird merupakan sebuah perusahaan transportasi asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 di Jakarta.

Saat ini perjalanan perusahaan transportasi Blue Bird sudah memasuki ke-46 tahun. Tentu, banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi, salah satunya persaingan dengan perusahaan transportasi sejenis. Namun, perusahaan lainnya tidak bisa bertahan lama seperti Blue Bird. Hal ini dikarenakan Blue Bird dalam mengelola manajemen perusahaannya berbeda dengan yang lainnya.

“Ada beberapa hal yang tidak bisa ditiru oleh perusahaan sejenis lainnya, di antaranya sisi pengemudi, pelayanan prima yang tinggi bagi konsumen, dan mengedepankan hubungan yang baik antara penyedia dan pengguna/konsumen,” tutur Andeka Putra.

Seiring perkembangan zaman, saat ini Blue Bird bersaing dengan perusahaan berbasis online atau digital. Namun, Blue Bird terus menciptakan inovasi agar tetap bisa berdiri kokoh dan bersaing dengan perusahaan transportasi digital.

Stategi yang dilakukan oleh Blue Bird dalam bersaing dengan perusahaan berbasis teknologi yaitu dengan 4 inisiatif, di antaranya kita membuka akses kerjasama dengan partner-partner lain dengan suatu sistem, data pendukung insentif, finansial dengan cara pembayaran non tunai, dan Internet of Things (jaringan perangkat fisik, kendaraan yang dibenamkan dengan elektronik, perangkat lunak, sensor, aktuator, dan konektivitas yang memungkinkan hal-hal ini untuk menghubungkan, mengumpulkan, dan bertukar data).

“Hal ini alasan Blue Bird masih bisa bersaing dan bertahan sampai saat ini, karena mempertahankan aset, pembinaan pengemudi untuk menjamin pengguna merasa aman, nyaman, dan menjaga hubungan baik serta menciptakan terobosan inovasi strategi,” tutupnya. (Des)