Lulusan FEB UI Diakui Lebih Unggul dalam Persaingan Kerja

Lulusan FEB UI Diakui Lebih Unggul dalam Persaingan Kerja

 

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Pimpinan Struktural Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia bekerjasama dengan Sub Direktorat Pendataan Alumni & Tracer Study UI menyelenggarakan Presentasi Tracer Study yang berlangsung di ruang rapat Soenario Kolopaking, pada Rabu (30/5/2018).

Menurut Kasubdit Pendataan Alumni dan Tracer Study UI,  Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D., tracer study sudah dilaksanakan di level perguruan tinggi sejak 2008. Namun, mulai menggunakan disain sensal dan sistem online sejak 2010. Informasi yang berada di tracer study ini, meliputi transisi dari pendidikan tinggi ke dunia kerja, relevansi pendidikan tinggi dan perolehan kompetensi, kepuasaan alumni terhadap institusi pendidikan tinggi, dan keselarasan horizontal & vertikal lulusan UI. Itu semua dahulunya dilaksanakan oleh Career Development Center (CDC UI) dan sejak 2015 beralih di bawah naungan Sub Direktorat Pendataan Alumni dan Tracer Study UI.

Tracer Study UI mempunyai rencana dua survei dalam jangka waktu lima tahun. Survei pertama, dilakukan pada dua tahun setelah lulus dengan penekanan pada pencarian kerja pertama dan evaluasi pembelajaran di UI, dan subyek dianggap telah memiliki pekerjaan dan aspek pencarian kerja. Survei kedua, dilakukan lima tahun setelah lulus dengan penekanan pada dinamika kerja dan kaitannya dengan pemerolehan kompetensi, dan subyek dianggap telah terekspos dengan aspek dinamika kerja.

Metodologi yang digunakan Tracer Study UI dengan melihat populasi target waktu studi April 2017 – Januari 2018: Vokasi, S-1 (regular dan ekstensi), S-2, S-3. Koleksi data berupa sensal (seluruh lulusan), kuesioner online (7 halaman dengan 200 variabel) dengan standardisasi instrumen (Unitrace, Indotrace, Dikti, UI), dan prosedur (lokakarya, reminder).

”Bila melihat data keselarasan horizontal bahwa FEB dengan FH merupakan rumpun ilmu sosial humaniora yang paling selaras di angka 94% dibandingkan dengan FIB dan Filsafat. Selain itu, FEB, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi yang paling happy kuliah di UI dibandingkan dengan FMIPA” ucap Ahmad Syafiq.

Ketepatan lulus di FEB mencapai 78% ditinjau dari departemen Akuntansi 85%, Ekonomi 73%, dan Manajemen 72,5%. Alasan tidak lulus tepat waktu untuk masing-masing departemen di FEB, yaitu Akuntansi dengan alasan bekerja, Ekonomi dengan alasan tidak lulus ujian/mengulang, dan Manajemen dengan alasan keterlambatan penulisan skripsi.

Di persaingan dunia kerja, lulusan UI khususnya FEB diunggulkan dengan kepribadian & keterampilan antar personal, kemampuan bahasa Inggris, dan reputasi di mata perusahaan terhadap FEB. Selain itu, FEB juga unggul dari fakultas lainnya di UI terkait entrepreneurship dengan capaian 4,3 %.

Berbicara Employer Study (bagian dari Tracer Study) merupakan penelitian terkait pengembangan karier lulusan dan hubungan alumni UI yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan input dan masukan dari dunia kerja terhadap perusahaan peserta UI Career and Scholarship Expo yang disurvei melalui pertanyaan online terkait kepuasan pemberi kerja terhadap lulusan UI, rekrutmen, dan juga revisi kurikulum.

Keunggulan lulusan UI di mata pemberi kerja, antara lain cepat mengerti, memiliki kemampuan adaptasi yang baik, memiliki pengetahuan untuk bidang kerja yang baik, memiliki kemauan untuk belajar, memiliki kemampuan bekerjasama dalam tim yang baik, penuh inisiatif. Selain itu, kelemahan lulusan UI di mata pemberi kerja, di antaranya pengetahuan yang dimiliki lulusan UI kurang praktikal, loyalitas yang dimiliki kurang, mengenal dunia kerja dianggap masih kurang, dan leadership juga terbilang masih kurang.

Hal yang dianggap lebih baik dibanding lulusan Non-UI dalam negeri, yaitu cepat mengerti, pengetahuan baik & dapat mengaplikasikannya, cepat beradaptasi, cekatan, professional, penguasaan bahasa Inggris yang baik, dan kemampuan memecahkan masalah. Kemudian, hal yang dianggap lebih baik dibanding lulusan Non-UI luar negeri, yakni lebih memahami konteks dunia kerja di Indonesia, lebih cepat beradaptasi, cekatan, inisiatif, dan kreatif.

“Ini yang dianggap menjadi tanggungjawab kita untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan kemampuan komunikasi, baik lisan maupun tulisan, skill, dan kerjasama dalam tim. Jadi, kalau nanti lulusan dari FEB ini harus diarahkan ke CDC UI atau CDC FEB untuk menjadi membership, maka mereka akan dapat pelatihan-pelatihan yang spesifik untuk menghadapi wawancara pekerjaan, dan bisa menjawab kisaran gaji yang diperoleh nantinya jika diterima di suatu perushaan” tutup  Ahmad Syafiq. (Des)