WIRAKARYA ADHITAMA Prof. J.B. SUMARLIN, Ph.D.

Rabu, 2 Nopember 2016-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia memberikan penghargaan Wirakarya Adhitama kepada Prof. J.B. Sumarlin, Ph.D., dengan dihadiri oleh Keluarga, kerabat dekat dan Pimpinan Universitas Indonesia. Pemberian penghargaan ini adalah bentuk apresiasi tertinggi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis kepada ā€œTokoh Kepeloporanā€ yang atas karyanya yang tiada henti untuk membangun bangs secara terus menerus hingga kini melalui dunia pendidikan, dunia industry dan juga pemerintahan.

Prof. J.B. Sumarlin, Ph.D.merupakan salah satu tokoh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI yang memiliki banyak penghargaan, Selain pernah dinobatkan sebagai Menteri Kuangan Terbaik versi Euromoney dan Asia Money, Prof. Sumarlin juga pernah menyandang sejumlah penghargaan bergengsi. Atas jasanya pada masa perang kemerdekaan, Prof. Sumarlin memperoleh penyematan Bintang Mahaputra Adiprana III padatahun 1973. Prof. Sumarlin juga memperoleh penghargaan Bintang Groot kruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia pada tahun 1975.

Dimulai pada tahun 1970 ketika beliau diangkat sebagai Sekretaris Dewan Moneter dan juga sebagai Deputi Ketua Bappenas bidang Fiskal dan Moneter, anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan selanjutnya menjadi anggota Tim Perumus Akhir GBHN untuk Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) II, II dan IV. Menteri Negara Penertiban dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) sekaligus wakil Bappenas, Koordinator OperasiTertib (Opstib) Pusat, Menteri Pendidikan (ad interim), Salah satu ā€œgebrakan Sumarlinā€ yang bersejarah dan memberikan dampak sangat besar bagi perekonomian Indonesia dilakukannya ketika Prof. Sumarlin kembali dipercaya oleh Presiden Soeharto untuk menduduki posisi menteri untuk keempat kalinya, yaitu kali ini sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Pembangunan V, Gebrakan yang dilakukan oleh Prof. Sumarlin kali ini dilakukannya melalui kebijakan yang diumumkannya pada 27 Oktober 1988 (Pakto 1988). Paket yang selanjutnya disebut Paket Deregulasi Perbankan, yang diikuti oleh Paket November 1988 dan Paket Desember 1988, sebenarnya masih melanjutkan paket-paket deregulasi yang dilakukan pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya untuk mengatasi jatuhnya harga minyak dan gas bumi serta devaluasi Rupiah pada tahun 1986.

Setelah tidak lagi berkecimpung di pemerintahan, Prof. Sumarlin melewatkan waktunya dengan berbagai kesibukan. Beliau pernah menjadi Presiden Komisaris (independen) Asuransi Ramayana Tbk. Sejaktahun 2009, Prof. Sumarlin juga diangkat sebagai Presiden Komisaris PT Jakarta International Hotels and Development Tbk. Dalam perjalanan karirnya yang begitu panjang di pemerintahan, Prof. Sumarlin dapat dikatakan merupakan salah satu putra terbaik bangsa dengan rekam jejak pengalaman yang mungkin paling beragam dibandingkan para menteri lain pada masa pemerintahan OrdeBaru. Kecintaan pada bangsa dan negaranya diwujudkannya dengan upayanya yang tinggi untuk selalu memberikan kontribusi maksimal dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat dan bangsa pada setiap jabatan yang diembannya. Usianya yang telah senja tidak menghalangi Prof. Sumarlin untuk tetap berkarya. Sebagai anggota Dewan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Indonesia (FEB UI), Prof. Sumarlin tetap berupaya memberikan sumbangsih pada almamater yang dicintainya.

Penghargaan ini diberikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., dan juga diisi dengan pidato dari dua orang Ā kerabat Prof. J.B. Sumarlin, Ph.D., yaitu Prof. Sri Edi Swasono,Ph.D. danProf. Prijono Tjiptoherijanto. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada generasi muda bahwa perjuangan untuk bangsa dapat terus dilakukan melalui berbagai bidang, dan berkarya tidaklah mengenalusia.