Apresiasi Purnabakti Ilmu Ekonomi 2019 Bahas Geografi Ekonomi dan Geografi Ekonomi Baru, Mendayung Di Antara Dua Pulau

Apresiasi Purnabakti Ilmu Ekonomi 2019 Bahas Geografi Ekonomi dan Geografi Ekonomi Baru, Mendayung Di Antara Dua Pulau

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI memberikan apresiasi purnabakti kepada Nuzul Achjar, Ph.D., di Gedung Pascasarjana, (15/5/2019). Apresiasi purnabakti ini merupakan tradisi baru Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI sejak 2018 yang diperuntukan bagi para staf pengajar atas jasa pengabdiannya.

Ketua Departemen IE FEB UI, Teguh Dartanto mengatakan purnabakti ini hanyalah masalah administrasi saja dan harapannya Pak Nuzul tetap bisa membantu dan berkontribusi untuk kami khususnya Departemen IE FEB UI.

Di memorable lecture dalam apresiasi purnabakti ini membahas materi “Geografi Ekonomi dan Geografi Ekonomi Baru, Mendayung Di Antara Dua Pulau”. Geografi ekonomi umumnya bersifat deskriptif, dengan teknik analisis yang masih terbatas untuk memberikan argumen memadai tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi.

Langsung atau tidak langsung menunjukkan relevansi penting dimensi geografi dalam teori ekonomi seperti terbentuknya lokasi kegiatan ekonomi, aglomerasi, kawasan industrial.

“Geografi ekonomi bertujuan untuk mengukur dan menjelaskan konsentrasi kegiatan spasial dengan endowmen yang tidak merata (ketidaksamaan sifat pertama), eksternalitas aglomerasi (hasil dari tindakan manusia yang bertentangan dengan sifat pertama), meningkatkan skala pengembalian, dan kebijakan publik pada tingkat mikroskopis,” tutur Nuzul Achjar.

Seperti halnya dengan Geografi Ekonomi yang concern dengan persoalan spasial, Geografi Ekonomi Baru (GEB) juga menunjukkan bagaimana struktur spasial suatu perekonomian dipengaruhi oleh biaya transaksi antar lokasi atau ruang dan juga dengan increasing return yang akan berpengaruh terhadap perbedaan produksi di daerah urban, regional, serta internasional.

“GEB digunakan untuk menganalisis dampak dari biaya transportasi terhadap distribusi spasial faktor-faktor produksi dan lokasi perusahaan. Biaya ini dianggap sebagai hambatan bagi perkembangan bisnis di berbagai lokasi/ruang,” tambahnya.

Dalam perspektif GEB, konsentrasi/disperse kegiatan ekonomi disebabkan karena adanya kekuatan sentripetal dan sentrifugal. Kekuatan sentripetal ialah kekuatan menarik ke dalam, sementara kekuatan sentrifugal ialah sebaliknya. Kedua kekuatan tersebut akan menentukan perbedaan aglomerasi kota-kota besar & kecil, konsentrasi kegiatan ekonomi besar & kecil.

Selain itu, perspektif GEB merupakan contoh dari konvergensi antara kutub dari kubu ahli ekonomi dan ahli Geografi Ekonomi. Geografi Ekonomi diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kebijakan publik, seperti pembangunan infrastruktur, perdagangan domestik, intra dan antar daerah, perdagangan internasional, pembangunan regional dan teritorial lainnya.

“Geografi ekonomi dan geografi ekonomi baru, mendayung di antara dua pulau mengandung makna bahwa dua pulau dimaksud mempunyai jejak masa lalu yang berbeda, dihuni oleh komunitas yang berbeda. Untuk membedakannya, geografi ekonominya orang-orang geografi disebut sebagai economic geographer, dan geografi ekonominya para ahli ekonomi disebut sebagai geographical economist,” tutupnya. (Des)