Rizki Nauli Siregar: Perubahan Harga Dunia dan Mobilitas Tenaga Kerja, Studi atas Indonesia

Rizki Nauli Siregar: Perubahan Harga Dunia dan Mobilitas Tenaga Kerja, Studi atas Indonesia

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengadakan seminar mingguan dengan pembicara Rizki Nauli Siregar, S.E., MA., selaku mahasiswa dari University of California Davis yang mengangkat topik pembahasan “Perubahan Harga Dunia dan Mobilitas Tenaga Kerja: Studi atas Indonesia”.

Studi ini mempelajari terkait dampak dari commodity boom atau kenaikan harga-harga komoditas primer di dunia terhadap perbedaan tingkat pendapatan antar daerah di Indonesia. Studi ini mempelajari bagaimana mekanisme dampak dari perubahan di pasar dunia terhadap kondisi perekonomian lokal.

“Kami menerapkan model perdagangan sederhana dengan ekonomi dua sektor, model perdagangan internasional dengan faktor produksi spesifik dan perekonomian multi-daerah yang asimetris di mana para pekerja memiliki preferensi heterogen pada amenity masing-masing daerah,” ucap Rizki Nauli Siregar di tengah-tengah pemaparan presentasinya di ruang Suntoro Isman, Departemen IE, pada Rabu (12/9/2018).

Data yang diperoleh berasal dari Susenas, Survey Industri, dan Survey Angkatan Kerja Nasional. Tidak seperti kebanyakan studi tentang dampak perdagangan terhadap tenaga kerja, kita mengendurkan asumsi pada pasokan tenaga kerja elastis sempurna ataupun inelastia sempurna dengan mengeneralisir kurva penawaran tenaga kerja yang memungkinkan kurva yang menunjukkan relasi positif antara pendapatan di daerah dengan jumlah pekerja yang memilih bekerja di daerah tersebut, seperti dalam Redding (2016).

Kemudian, kami mengusulkan untuk membawa prediksi model pada dampak atas commodity boom di era 2000-an terhadap variasi pendapatan riil di seluruh wilayah di Indonesia.

“Rencana ke depannya untuk menyempurnakan studi ini, yaitu menemukan formula yang lebih baik dalam mendefinisikan ‘Shock’, membuat koreksi untuk amenity dan menambahkan biaya migrasi, menambahkan sektor non-tradable, serta biaya perdagngan dalam negeri serta mengeksplorasi ekstensi untuk melihat dampak terhadap tenaga kerja terampil dengan tidak terampil,” tutupnya. (Des)