Irwan Adi Ekaputra Kaji Tantangan dan Prospek Pembangunan Infrastruktur di Indonesia

Irwan Adi Ekaputra Kaji Tantangan dan Prospek Pembangunan Infrastruktur di Indonesia

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Pusat Belt and Road PolyU Hongkong menyelenggarakan Simposium tentang Pembangunan Infrastruktur di Asia Tenggara pada (8/4/2019). Simposium ini mengundang para pakar dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura untuk berbagi pengetahuan dan gagasan mereka tentang pengembangan infrastruktur di negaranya masing-masing.

Pakar atau pembicara dari Indonesia, Prof. Irwan Adi Ekaputra (Ketua Program Studi PPIM FEB UI) menyampaikan tentang “Tantangan dan Prospek Pembangunan Infrastruktur di Indonesia”. Pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat besar nilainya dalam beberapa tahun ini untuk menggenjot perekomian dan menopang kebutuhan masyarakat.

Sumber atau jenis pendanaan pembangunan infrastuktur di Indonesia berasal dari pinjaman, seperti Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Umbulan Drinking Water Project (Tourism), dan Mandalika Special Economic Zone. Selain itu, berasal pula dari inisiasi pemerintah, seperti MRT Jakarta dan Trans Sumatra Toll Road.

“Dalam pembangunan infrastruktur tersebut tantangannya apabila pemerintah lebih banyak meminjam di pasar hutang kita maka ada efek di mana pihak swasta harus bersaing dengan BUMN. Apabila pemerintah meminjam ke pihak swasta maka mengakibatkan biaya pinjaman dari swasta bisa meningkat dikarenakan pasar obligasinya sudah terlalu sesak dengan isu-isu atau pengeluaran penderitaan obligasi pemerintah dan BUMN yang terlibat di infrastruktur,” ucap Irwan Adi Ekaputra.

Dengan demikian pembangunan infrastruktur di masing-masing negara termasuk Indonesia sangatlah penting dan dibutuhkan oleh publik. Dan pembiayaan menjadi tantangan utama dalam hal ini. “Infrastruktur perlu upaya supaya bisa optimum dan tidak juga membuat instabilitas pasar keuangan terutama obligasi,” tutupnya. (Des)