Ari Kuncoro : Peningkatan SDM Kunci Utama Indonesia Naik Kelas

Ari Kuncoro : Peningkatan SDM Kunci Utama Indonesia Naik Kelas

Delli Asterina ~ Humas FEB UI

Sumber daya manusia atau SDM menjadi salah satu kunci utama bagi Indonesia untuk naik kelas. Pemerintah  terus berupaya mendorong pembangunan SDM yang dituangkan dalam rencana kerja pemerintah di 2020 dengan menyambung prioritas SDM yang dimulai pada tahun ini. Pembangunan sumber daya manusia atau SDM masih menjadi prioritas dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara atau RAPBN tahun mendatang sehingga penting untuk menjaga keberlangsungan pembangunan nasional dan pembangunan SDM prioritas yang dapat dimulai di tahun 2019 ini

Pada tahun 2020, SDM Indonesia harus naik kelas dari kelompok negara berpenghasilan menengah menjadi kelompok negara berpenghasilan menengah ke atas melalui pembangunan SDM dimulai dengan strategi pendidikan, kesehatan,  jaringan sosial termasuk training, ketenagakerjaan kemudian juga dari sisi pembangunan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas Inovasi dan daya saing.

Infrastruktur yang telah dibangun dan harus lebih diperhatikan mengenai produktivitas Inovasi dan daya saing seperti industri manufaktur dan pembahasan bagaimana untuk bisa meningkatkan peranan dari sektor manufaktur dalam kerangka untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih seimbang seperti neraca pembayaran defisit ekspor dan juga dari sisi kemampuan untuk ekspor dan investasi

Instruksi Presiden terkait pembangunan kualitas SDM sudah tercermin di dalam anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2019 alokasi anggaran yang bisa mengangkat kualitas SDM terus meningkat dan dapat dilihat dari anggaran pendidikan dalam APBN apabila dibandingkan  sepanjang tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Peningkatan dari tahun 2015 sebesar 409,1 Triliun Rupiah naik menjadi 492,5 jumlah rupiah di tahun 2019 terdapat pada alokasi anggaran pendidikan tahun 2019 pusat sebesar 163,1 Triliun Rupiah lalu transfer ke daerah ini ada 308,4 Triliun Rupiah. Sasaran target anggaran pendidikan tahun 2019  melalui program Indonesia Pintar yaitu menyasar 20,1 juta jiwa, lalu juga ada untuk Bantuan Operasional Sekolah yang menyasar 57 juta jiwa, pembangunan Rehab sekolah sebesar 56,1 ribu sekolah. Kemudian beasiswa Bidikmisi yang menyasar 471,8 ribu mahasiswa.

Pemerintah memfokuskan Pendidikan vokasi untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia ke-6 sektor industri. Adapun ke-6 sektor itu dipilih karena bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan juga bisa menggerakkan PDB. Ke-6 sektor penyerapannya fokus pendidikan vokasi di sektor industri yang pertama adalah manufaktur 575.000 pekerja kemudian agribisnis 195.843 pekerja,  sektor pariwisata ada 3.333 pekerja, sektor kesehatan ada 6.018 pekerja dan pekerja migran juga jumlahnya cukup besar ada 243.265 pekerja dan di sektor ekonomi digital ini juga menjadi salah satu fokus pemerintah yaitu 5.172.

“Kemampuan koordinasi, logic, komunikasi dan kemampuan berpikir out of the box harus bisa ditingkatkan untuk para SDM agar lebih flexible, adaptif, adaptability serta para pengajar juga perlu disegarkan juga dalam perkembangan teknologi,” ujar Ari dalam wawancaranya secara live di Beritasatu (11/03/2019)

“Kemampuan SDM harus lebih dari memenuhi kebutuhan industri,” tambahnya

“Dalam meraih tantangan dalam menaikkan SDM dari kelompok negara berpendapatan menengah menjadi kelompok negara berpendapatan menengah atas harus dengan disertai dengan menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi. Ada format  baru seperti di negara-negara industri Taiwan, Korea, dan Jepang yang mungkin tidak mampu lagi memberikan tenaga yang cukup untuk industrinya. Mereka bertanya kepada Indonesia, apakah Indonesia ada surplus tenaga kerja yang bisa bekerja di negara mereka untuk menjadi ekspatriat di negara lain. Namun, bukan tenaga kerja informal tetapi tenaga kerja yang kompeten seperti  level manajer atau  manager logistik. Dengan gaji yang tinggi, akan mudah mencapai pendapatan yang atas.  Sehingga tenaga kerja Indonesia menjadi lebih terampil dan memudahkan mencapai pendapatan menengah atas dan akan menyesuaikan dengan tenaga kerja yang lebih terampil,” Ujar Ari.(Des)