Teknologi Blockchain Atasi Kelemahan Hacking dari Cryptocurrency

Teknologi Blockchain Atasi Kelemahan Hacking dari Cryptocurrency

 

Saskia Ananda ~ Humas FEB UI

DEPOK ─ Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia bersama dengan Cryptoku dan Stellite mengadakan Workshop “Understanding Cryptocurrency and Blockchain Technology” yang diperuntukkan bagi para mahasiswa FEB UI yang berlangsung di ruang Mini Auditorium, Depma, pada Rabu (7/11/2018).

Workshop ini menghadirkan Muhammad Syaroful Umam yang merupakan salah satu founder Cryptoku dan telah fokus mempelajari tentang teknologi Blockchain dan Cryptocurrency sejak 2017.

Blockchain adalah sekumpulan catatan yang terus berkembang dan tersebar pada seluruh jaringannya. Blockchain secara teori tidak dapat dimanipulasi tanpa memiliki 51%kekuatan komputasi dari seluruh jaringan. Sedangkan, Cryptocurrency merupakan mata uang yang memiliki sistem pencatatan berbasis Blockchain.

Cryptocurrency adalah sistem pembayaran peer to peer yang tidak memerlukan validasi institusi finansial manapun. Mata uang ini tidak memerlukan validasi karena dilakukan melalui komputasi kriptografi bukan atas dasar kepercayaan terhadap pihak ketiga.

“Problem yang dapat diselesaikan melalui Cryptocurrency melalui sistem pembayaran yang memerlukan institusi finansial tersentralisasi untuk melakukan validasi pembayaran. Sistem tersebut memiliki dua kelemahan yaitu rentan terhadap hacking dan kurangnya transparansi dari pihak ketiga,” kata Muhammad Syaroful Umam.

Untuk mengatasi 2 masalah tersebut adalah dengan desentralisasi. Dengan teknologi Blockchain, setiap transaksi bersifat pseudonym dan tingkat memiliki keamanan yang tinggi. Kegunaan Blockchain sebagai media transaksi yaitu sebagai supply chain auditing, penyimpanan file, melindungi hak kekayaan intelektual, voting, dan crowd funding.

“Pada dasarnya, teknologi Blockchain merupakan database yang tersebar di jaringan yang terdesentralisasi sehingga memungkinkan untuk aplikasi tersebut. Cryptocurrency dan Bitcoin juga berpengaruh terhadap beberapa sektor seperti sektor perbankan, negara, dan sektor e-commerce,” tutupnya. (Des)