Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI Bekerjasama dengan LPEM dan IBER Hadirkan Profesor Cornell University dalam Seminar Manifesto Kemajuan Sosial

Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI Bekerjasama dengan LPEM dan IBER Hadirkan Profesor Cornell University dalam Seminar Manifesto Kemajuan Sosial

 

Saskia Ananda ~ Humas FEB UI

JAKARTA ─ Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Bekerjasama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat dan IBER mengadakan seminar “A Manifesto For Social Progress: Ideas For A Better Society” yang diadakan di Auditorium Magister Akuntansi Universitas Indonesia, pada Senin (15/10/2018).

Seminar ini dibuka oleh Prof. Iwan Jaya Azis selaku Guru Besar FEB UI. Seminar ini menghadirkan pemateri Prof. Ravi Kanbur dan dimoderatori oleh Dr. Inaya Rakhmani dari FISIP UI. Prof. Ravi Kanbur merupakan peneliti dan Profesor Ekonomi di Cornell University. Selain itu, terkenal karena perannya dalam analisis kebijakan dan keterlibatan dalam pembangunan internasional.

Seminar “A Manifesto for Social Progress: Ideas For A Better Society” adalah seminar yang diadakan sebagai forum untuk membahas masalah-masalah ekonomi terbaru dan juga riset. Dalam seminar ini, Ia membahas mengenai “Anxieties of Our Time”. Dalam banyak hal secara keseluruhan setelah perang dunia kedua berakhir, dunia telah melihat the best of times. Angka harapan hidup telah meningkat dari hanya di atas 50 tahun pada 1960 hingga 70 tahun.

“Angka kematian bayi juga menurun dari 120 per 1000 menjadi 30 per 1000. Di dalam 75 tahun terakhir kita sudah melihat kemajuan global yang sangat besar, namun juga muncul banyak konflik-konflik, seperti konflik demokrasi di Afrika, fundamentalisme hindu di India, fundamentalisme islam di Timur Tengah, otoritarianisme, masalah laut cina selatan, dan lain-lain,” kata Ravi Kanbur.

Selain itu, juga membahas mengenai inequality. Menurutnya, ketidaksetaraan juga merupakan waktu terbaik dari saat-saat terburuk, tetapi pada akhirnya itu jurang yang dihadapi dunia dalam 25-50 tahun mendatang. Terakhir, beliau juga membahas mengenai mengelola ketimpangan nasional dan kendala yang dihadapi pada dunia global. (Des)