EKONOMI SYARIAH MENUJU GENERASI 4.0

EKONOMI SYARIAH MENUJU GENERASI 4.0

Bil Nasri Perdana – Humas FEB UI

DEPOK (15/5/2018) – Ekonomi syariah terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Digitalitasi dan inovasi adalah keniscayaan. Para stakeholder harus cepat beradaptasi dengan situasi terkini. Industri syariah Indonesia saat ini menuju transformasi bisnis melalui jalur distribusi dan digitalisasi ekonomi. Oleh karenanya, FEB UI dengan IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia), Pegadaian, PEBS (Pusat Ekonomi Bisnis Syariah) menyelenggarakan seminar ekonomi syariah di pertengahan tahun 2018 untuk menggali perkembangan terkini di industri syariah Indonesia.

Diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, acara seminar ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia, Mustafa Edwin Nasution Ph.d, kemudian Sunarso selaku Dirut PT Pegadaian dan Dr Aditwarman Karim dari Pengurus Dewan Syariah Nasional MUI serta Irfan Syauqi Beik, Ph.D dari Ketua 1 DPP IAEI. Dr. Teguh Dartanto didapuk menggantikan Dekan FEB UI yang sedang bertugas ke luar negeri. Dalam sambutannya beliau berkata, “Acara ini adalah ajang berkumpulnya 4 elemen yaitu universitas, dunia bisnis, pemerintah dan masyarakat, dan perlu diingat inovasilah yang membedakan leader dengan follower,” kata beliau.

Dia menjelaskan ekonomi sekarang telah memasuki fase four point zero (4.0) dan berlaku ke seluruh dunia temasuk Indonesia. Segala hal harus sekarang dibarengi dengan inovasi-inovasi yang menuju era globalisasi. Setelah itu Edwin Nasution Ph.D juga melantik dewan pengurus dan cabang. IAEI (Ikatan ahli ekonomi Indonesia).

Dirut P.T Pegadaian menitikberatkan revitalisasi serta transformasi ekonomi syariah yang berjalan ditempat. “Transformasi tidak akan berjalan kalau tidak mindsetnya diubah,” kata dia. Penutup acaranya tersebut diakhiri pemaparan Irfan Syauqi Beik, Ph.D dari Ketua 1 DPP IAEI. Menurut
dia ekonomi syariah membutuhkan penguasaan digitalisasi dan inovasi yang menyeluruh sehingga tidak redup di kerasnya era sekarang. “Potensi dan peluang masih terbuka jika kita jeli melihatnya dan mau belajar” tandasnya. (Des)